Grid.ID - Viral foto penampakan pocong mata merah di Google Maps membuat pakar telematika anggap itu fake.
Pasalnya, meski banyak pihak yang menyebut penampakan pocong mata merah itu nyata, tetapi pakar telematika justru ungkap sebaliknya.
Pakar telematika, Abimanyu menyebut bahwa foto penampakan pocong di Google Maps yang viral tersebut tidak benar.
Baca Juga: Komunitas Foto Pemburu Hantu Tanggapi Viral Penampakan Pocong Mata Merah di Google Maps: Itu Real
Hal ini diungkap Abimanyu lantaran banyak netizen yang pro dan kontra terkait hasil penelusuran Google Maps yang viral itu.
Seperti yang diketahui, usai viral di berbagai media sosial, video penelusuran Google Maps di daerah Kedungwaru Kidul, kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah menampakkan sesosok pocong bermata merah.
Oleh karena itu tak sedikit netizen yang berspekulasi tentang kebenaran potret tersebut.
Beberapa orang yang menganggap bahwa foto itu benar adalah Mbah Mijan dan Ki Kusumo.
Tak hanya itu, menurut seorang anggota komunitas foto pencari hantu juga mengira bahwa penampakan tersebut benar,
Baca Juga: Viral Penampakan Pocong di Google Maps, Denny Darko Buka Suara
Namun, pakar telematika Abimanyu mengatakan bahwa hal tersebut tidak real.
Pernyataan tersebut diungkap Abimanyu lewat tayangan Silet yang diunggah di kanal YouTube RCTI-Infotainment, pada (2/8/2019) lalu.
Menurut pakar telematika tersebut, segala objek tak kasat mata yang tampak begitu jelas adalah rekayasa.
Abimanyu juga mengatakan bahwa foto penampakan pocong yang viral itu adalah fake.
"Dalam hal ini, kalau dia nyata bisa kelihatan berarti itu bukan mistik, itu bukan ghaib, itu bukan pocong beneran," ucap Abimanyu.
"Nah kalau itu sesuatu yang ghaib, dia tidak perlu berbentuk pocong, dia bisa berbentuk yang lain," imbuhnya.
Menurut Abimanyu, jika benar apa yang tertangkap kamera mesin pencari lokasi itu benar, maka tidak akan tampak jauh dan berbentuk seperti itu.
"Sesuatu yang memang dia ghaib, nggak perlu jauh-jauh, dia bisa deketin langsung. Kemudian kalau memang kelihatan lagi lihat sana-sini, dan pocong mana pula yang matanya nyala," ucap Abimanyu.
Abimanyu pun mengungkap analisa proses bagaimana kinerja kamera dalam menangkap suatu objek.
"Saat dia bisa mengcapture suatu figure, nyata ataupun mistis itu dia nggak bisa membedakan, dia (kamera) hanya menangkap sinar pantulan cahaya yang ada dari balik lensa, bukan di digital. Jadi semua digital itu ada lensa, kemudian ada udara, kemudian ada objek," terang Abimanyu.
Analisis pakar telematika tersebut tampak dibenarkan oleh aktor Adipati Dolken.
Pasalnya, menurut Adipati foto dan video bisa diedit, dan itu mungkin juga dilakukan pada video penampakan yang viral tersebut.
"Foto dan video kan bisa diedit ya, jadi ya tergantung kita menanggapinya seperti apa, menurut gue," ucap Adipati Dolken. (*)