Find Us On Social Media :

Bukan Karena Digigit Ular Derik, Anggota Brimob di Papua Tewas Karena Gigitan Death Adder yang Masih Keluarga Kobra

By Nopsi Marga, Selasa, 6 Agustus 2019 | 06:30 WIB

Fakta-fakta ular Deat Adder

Baca Juga: Harmonis! Lihat Kompaknya Keluarga Annisa Pohan dan Agus Harimurti Yudhoyono Saat Liburan ke Paris

"Death Adder justru cenderung diam jika ketemu dengan orang,"

"Tidak seperti ular lain, Death Adder membunuh mangsanya menggunakan ujung ekornya yang seperti cacing untuk memburu mangsanya,"

"Death Adder akan berkamuflase untuk menjebak mangsanya, hingga ekornya digigit, kemudian menyerang mangsanya," ungkap Panji.

Bisa ular yang dikeluarkan oleh Death Adder pun cukup banyak.

Baca Juga: Terkuak Identitas Asli Pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya, Remaja 17 Tahun yang Masih Bau Kencur Tapi Sudah Berani Menantang Pasukan TNI

"Sekali menyerang mangsanya, Death Adder akan mengeluarkan racun dari mulutnya mulai dari 40 hingga 100 miligram,"

"Ketika racun masuk ke tubuh mangsanya, korban akan mengalami kelumpuhan, nyeri, mual, kemudian diakhiri dengan kematian," terang Panji.

Bahkan tak butuh waktu lama untuk racun Death Adder menyebar di tubuh manusia.

"Biasanya waktu kematian tersebut tergantung dengan ukuran tubuh si korbannya, untuk manusia biasanya dalam hitungan hari,"

Baca Juga: Cantiknya Penampilan Kahiyang Ayu di Pesta Ulang Tahun Putrinya Sedah Mirah yang Banjir Pujian

Death Adder menjadi ular yang masuk dalam kategori ular paling berbahaya di dunia, dan belum ada penangkal racunnya.

(*)