"Jangan potong kaki saya," kata sisiwi itu sembari menangis.
(BACA : Dua orang mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang Hilang dan Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya)
Ketika gergaji mesin dihidupkan, siswi itu tambah menangis lebih keras lagi.
"Korban menangis kesakitan dan terpaksa kami menutup mata dan telinganya agar ia tidak ketakutan dengan suara gergaji mesin," ujar Nor Faizah Abd San, petugas pemadam kebakaran.
Setelah 5 menit, kaki siswi tersebut dapat dicabut dari besi yang menjepitnya.
"Korban hanya mengalami cedera ringan termasuk luka lecet, pihak sekolah telah mengantarnya ke klinik setempat untuk pemeriksaan lanjut," tambahnya.(*)