Grid.ID - Usai viral berita soal anggota Brimob tewas digigit Death Adder, masyarakat mulai aware dengan penanganan pertama korban gigitan ular.
Dengan mempelajari penanganan pertama korban gigitan ular, kita bisa mencegah hal buruk terjadi seperti kasus anggota Brimob tewas digigit Death Adder.
Yap, sangat penting bagi kita untuk tahu cara penanganan pertama korban gigitan ular, dengan begitu korban lain seperti kasus anggota Brimob tewas digigit Death Adder tidak bertambah.
Seperti kita tahu, belakangan kabar duka menyelimuti anggota Brimob.
Seorang anggota Brimob, Bripka Desri Sahroni (40) gugur digigit ular saat bertugas di Pos Iwaka, Kabupaten Mimika.
Melansir berita Grid.ID sebelumnya, kejadian ini berawat ketika Desri sedang melakukan pengamanan di Pos Iwaka Kuala Kencana, Sabtu (27/7/2019).
Baca Juga: Dipatuk Ular, Pria Mabuk Ini Balas Gigit Sampai Jadi Potongan Kecil
Saat berjaga, Desri duduk di batang pohon dan menyandarkan tangannya di pohon.
Tiba-tiba saja seekor ular muncul dan menggigit tangan kanan Desri.
Meski sudah dilarikan ke rumah sakit, sayangnya nyawa Desri tidak tertolong.
Kejadian ini tentu membuat kita ngeri sekaligus takut jika digigit ular.
Untuk itu, ada baiknya kita belajar soal penanganan pertama pada korban gigitan ular.
Baca Juga: Ayamnya Tiba-tiba Mati, Irfan Hakim Syok Temukan Ular Kobra Liar di Pekarangan Rumahnya!
Melansir Kompas.com, ada setidaknya 3 cara menangani korban gigitan ular sebelum dibawa ke rumah sakit.
1. Jangan ada gerakan di bagian yang tergigit
Menurut Pakar Gigitan Ular dan Toksikologi, dr. Maharani, kita bisa membuat bagian yang tergigit tetap diam dengan beberapa barang.
Di antaranya kayu, kulit kayu, kardus, atau gedebog pisang.
Caranya ambilah dua benda tersebut untuk menahan bagian yang digigit.
Baca Juga: Bukan Ular atau Singa, Laba-laba Jadi Hewan Paling Menakutkan di Dunia, Inilah Alasannya
Kemudian ikat dengan kain atau perban, atau benda yang bisa digunakan untuk menggabungkan.
Yang terpenting jangan sampai ada gerakan setidaknya dua hari agar bisa tidak menyebar.
2. Mencari pertolongan
Jika terjadi di hutan atau daerah terpencil, kamu harus segera mencari pertolongan.
Kamu bisa memberikan sinyal darurat pada orang lain agar bisa segera dibantu.
3. Langsung pergi ke dokter
Setelah mendapat pertolongan, segera bawa korban ke pelayanan medis terdekat.
Bisa ke puskesmas, klinik, ataupun rumah sakit.
Biasanya, dokter akan melakukan observasi selama dua hari untuk mengetahui tingkat keparahan korban.
(*)