Di sana, tim dokter menemukan ada area bengkak kecil di selangkangannya yang mengeluarkan cairan bening ketika ditekan.
Si perempuan bilang kepada mereka bahwa sebelumnya sudah ada upaya pencegahan, tapi tetap belum berhasil.
Tak lama kemudian, ia dirujuk ke dokter kulit, tapi ia tidak puas dengan hasilnya dan memutuskan mengambil second opinions dari dokter lain di Memorial Hospital.
Baca Juga: Sempat Dilamar Berkali-kali, Cinta Penelopa Mengaku Belum Mantan Terima Pinangan Vicky Prasetyo
Di sinilah tim dokter menemukan “gumpalan kecil yang keras” di bawah area yang bengkak.
Mereka pun melakukan operasi untuk proses pengangkatan.
“Benda asing itu kemudian dikirim ke ahli patologi untuk proses identifikasi dan analisis. Patologi mengidentifikasi objek itu sebagai larva lalat bot manusia,” tulis tim dokter dalam laporan.
“Dengan diangkatnya larva, lesi benar-benar teratasi seminggu kemudian.”
Lalat bot manusia adalah “penduduk asli” Amerika Tropis.
Di wilayah ini, sangat umum ditemukan larva bersarang di bawah kulit manusia.
“Penduduk lokal di Belize biasa mengusir larva dengan zat oklusif, misalnya, meletakkan petroleum jelly, potongan bacon, cat kuku, atau ekstrak tumbuhan di atas bekas gigitan,” ujar para penulis dari Memorial Hospital.
Baca Juga: Mbak You Sebut Akan Ada Petir Luar Biasa, Menurut Pakar Jangan Cuci Piring Saat Itu
Beberapa jam setelah itu, larva akan keluar untuk “mencari udara”.
Nah saat itulah kita bisa mengambil larva itu menggunakan pinset—kalau ingin lebih sadis, menekannya kuat-kuat hingga ia keluar. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul,“Pulang dari Bulan Madu, Pengantin Baru Ini Menemukan Belatung ‘Ngumpet’ di Paha Dalamnya “