Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Juru bicara Gruppo 25, sebuah organisasi hak sipil Venesia, mengatakan adanya peningkatan jumlah kasus penipuan wisatawan.
"Beberapa pemuda yang merupakan mahasiswa di Bologna, melakukan pengaduan resmi ke kantor polisi setempat begitu mereka turun dari kereta," ujar perwakilan Gruppo 25.
Dilansir Grid.ID dari The Independent, ada sejumlah insiden yang melibatkan turis yang menuduh bahwa mereka ditipu di restoran Venesia dalam beberapa bulan terakhir.
Sebuah restoran di Venesia memiliki rating 1,5 (dari 5) di Tripadvisor.
(BACA: Gara-gara Hal Ini, Wisatawan di Jamaika Dilarang Keluar dari Tempat Penginapan)
Sebanyak 83 persen pengunjung melabelinya "Mengerikan".
Hal itu tak lain karena banyaknya keluhan dari pelanggan.
Salah satu pengunjung mengeluh, "Baru saja selesai makan di tempat ini dan makanannya sangat rata-rata, tidak akan meninggalkan ulasan sama sekali sampai saya mendapat tagihannya! Mereka menambahkan pada hampir €50 (sekitar Rp 800 ribu) untuk pajak dan tip, ini adalah biaya tersembunyi yang tidak mereka beritahu dan layanan tidak baik! Aku merasa ditipu. "
Pengunjung lain, yang memasang ulasan pada bulan Desember 2017, menulis: "Sebuah minuman cola dihargai €7,50 (sekitar Rp 100 ribu), lasagna yang hanyalah segumpal saus cincang dan daun selada, pizza yang dapat dihancurkan, mungkin dibeli di supermarket, bau toilet yang kuat di meja kami. Tagihannya sangat mahal dan kami sangat menyesal tidak memeriksa Tripadvisor sebelum memasuki restoran ini".
Pada bulan November 2017, seorang turis Inggris menjuluki sebuah restoran di Venesia "mengerikan dan menjijikkan".
Hal ini tak lain setelah ia dikenai biaya €526 (sekitar Rp 8,5 juta) untuk makan siang tiga orang.