Laporan Wartawan Grid.ID, Ruhil I. Yumna
Grid.ID - Banyak orang yang abai tentang pengetahuan ini, 9 tanda diabetes yang jarang diketahui ini sering diabaikan.
Tanda diabetes yang jarang diketahui ini dianggap sebagai sebuah hal yang wajar terjadi.
Banyak yang menyepelekan jika tanda diabetes yang tidak diketahui ini terjadi pada dirinya.
Baca Juga: Hindari, Kebiasaan Tidur Terlalu Lama Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Diabetes Hingga Jantung
Sering kali orang hanya tahu bahwa diabetes atau penyakit kencing manis ini ditandai dengan air seni yang mengandung gula.
Pengetahuan akan penyakit ini sangat minim di masyarakat kita.
Berikut 9 tanda diabetes yang jarang diketahui oleh orang banyak, apa saja ya?
Baca Juga: 7 Penyebab Miss V Terasa Gatal, Diabetes Hingga Penyakit Menular Seksual Jadi Penyebabnya?
1. Sering buang air kecil
Saat kamu menderita diabetes, tubuhmu akan cenderung bekerja tidak sebagaimana biasanya.
Tubuhmu tidak mampu mengubah makanan yang kamu makan menjadi gula.
Akibatnya, gula yang tidak sempurna tercerna itu akan terkandung di dalam darah.
Menurut Melissa Joy Dobbins, penyuluh kesadaran diabetes di Illinois Amerika, seringnya kamu buang air kecil semata-mata agar mengeluarkan kandungan gula itu.
"Tubuhmu membuang gula dalam darah dengan mengeluarkannya dalam bentuk urin," ujarnya.
Aaron Cypess, asisten profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran Harvard, menerangkan keseringan yang dimaksud bukan 2 atau 3 kali saja.
Dia menerangkan jika rasa ingin buang kencingmu bahkan sudah membuatmu terjaga sepanjang malam.
Baca Juga: Menderita Diabetes Sejak 32 Tahun Lalu, Jacky Zimah Akhirnya Meninggal Dunia
2. Lebih haus daripada biasanya
Dengan buang air kecil terlalu sering pasti kan membuat tubuhmu kekurangan cairan.
Kamu akan merasa haus sepanjang waktu.
Kondisi akan semakin parah saat minuman yang kamu minum mengandung gula.
3. Berat badanmu sedikit turun
Berseberangan dengan penyebab diabetes, yakni berat badan berlebih.
Tanda dari diabetes justru berat badan yang turun.
"Ada dua hal yang menyebabkan berat badan turun," ujar Cypess.
"Pertama dari air yang kamu keluarkan saat buang air kecil, kedua kamu kehilangan kalori yang seharusnya bisa diserap dari gula darah," jelasnya.
4. Sering gemetar dan lapar
Marjorie Cypress, perawat di klinik Albuquerque, New Mexico, menjelaskan jika semakin tinggi gula darah, tubuhmu semakin kesulitan mengubahnya menjadi glukosa.
"Jika kamu memakan makanan tinggi kabohidrat, tubuhmu akan lebih banyak membutuhkan insulin, dan glukosa yang ada dalam tubuh turun drastis," ujar Cypress
"Inilah yang membuatmu kamu gemetaran dan membuatmu terus merasa lapar," tambahnya.
5. Lelah setiap saat
Tentu semua orang merasa lelah tanpa henti.
Tapi kelelahan disini adalah salah satu efek dari tidak tersedianya kalori untuk beraktivitas.
Rendahnya kalori dalam tubuh menjadikan tubuhmu kurang energi.
Akibatnya kamu lelah setiap saat.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Lidah Buaya Bisa Sebabkan Diabetes dan Peradangan Hati
6. Mood-mu berubah-ubah dan sensitif
Saat gula darahmu tak terkontrol, kamu akan merasa tak enak badan.
Kamu akan cenderung lebih sensitif.
Faktanya, gula darah tinggi dapat ditandai dengan depresi.
7. Pandangan matamu terasa kabur
Pada tahap awal diabetes, lensa mata tidak fokus dengan baik karena glukosa menumpuk di mata.
Cypess meyakinkan jika ini bukan retinopati diabetik, di mana pembuluh darah di bagian belakang mata dihancurkan.
"Dalam waktu enam hingga delapan minggu setelah gula darahmu stabil, kamu tidak akan merasakannya lagi; mata akan menyesuaikan. ” ujarnya.
Baca Juga: Jangan Sepelekan! Indonesia Jadi Peringkat ke-6 Dalam Kasus Diabetes yang Mematikan
8. Luka yang kamu derita sulit sembuh
Cypess menyebutkan jika sistem kekebalan tubuh dan proses penyembuhan luka tidak berfungsi dengan baik ketika kadar gulamu tinggi.
9. Kaki sering merasa kesemutan
Kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi jauh sebelum kamu sadar bahwa kamu menderita diabetes.
Salah satunya adalah kerusakan saraf ringan, yang dapat menyebabkan mati rasa di kaki mati rasa, Cypress menjelaskan.
Jika kamu mengalami tanda-tanda diatas secara terus-menerus, ada baiknya kamu konsultasikan ke dokter.
Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?
(*)