Teman sekelasnya kebanyakan akan ingat ketertarikan Kim muda pada NBA dan Michael Jordan.
(Baca juga: Sudah Membintangi 150 Judul Film Dewasa, Stormy Daniels Beberkan Rincian Pertemuan Pertama dengan Donald Trump)
Mungkin ini jadi hal logis dan mudah dimengerti bahwa Dennis Rodman, kawan setim Jordan, lebih mudah datang ke Korea Utara.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Daily Best, begini penjelasan seorang teman tentang Kim Jong Un.
"Kami punya banyak kelucuan bersama-sama," ungkap Joa Micaelo.
"Dia adalah orang baik."
"Banyak anak-anak yang menyayanginya."
"Saya tidak tahu apa pun tentang hidupnya saat ini."
(Baca juga: Donald Trump Siap Berbicara dengan Kim Jong Un, Ini Syaratnya
Kembali dikutip dari Al Arabiya, seorang mantan kolega juga membeberkan cerita yang hampir serupa.
"Dia punya selera humor dan hubungannya dengan siapa saja sangat hangat."
Bahkan yang bikin kaget, hubungan baik tersebut juga diterapkan, "Kepada sejumlah murid yang berasal dari negara musuh Korea Utara."
Di tahun 2011, Kim Jong Un menjadi suksesor Kim Jong Il, ketika ayahnya meninggal akibat serangan jantung di umur 70.
Pada awal tahun 2018, Donald Trump beberapa kali mencaci pemimpin Korea Utara dengan menyebut AS punya tombol nuklir yang jauh lebih besar.
Mengetahui Kim Jong Un punya masa lalu cukup indah, kamu masih dapat berharap untuk hidup dalam dunia yang lebih harmonis.
Kita semua menanti sinar kebaikan di dalam hati sang pemimpin Korea Utara tetap ada.
Benar begitu, Tuan Donald Trump?(*)