Find Us On Social Media :

Misteri Hilangnya Sarjana Muda di Kampus, Diduga Telah Dilecehkan dan Dibunuh dengan Sangat Kejam! Begini Rekaman CCTV Terakhirnya

By Adrie P. Saputra, Selasa, 23 Januari 2018 | 22:06 WIB

Yingying Zhang | University of Illinois Police

Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra

Grid.ID - Seorang pria asal Illinois dituduh menculik seorang sarjana asal Tiongkok yang berkunjung ke University of Illinois, Amerika Serikat.

Pria tersebut menghadapi tuduhan penculikan yang mengakibatkan kematian.

Yingying Zhang, seorang sarjana berusia 26 tahun dari Tiongkok tenggara berkunjung di University of Illinois, Urbana-Champaign.

Dikutip Grid.ID dari Asia One, dia menghilang pada tanggal 9 Juni tahun lalu.

Juri pengadilan meyakini Zhang telah meninggal, walaupun tidak ada mayat yang ditemukan.

(BACA: KPI Akan Memanggil Host Dahsyat Atas Dugaan Pelecehan Terhadap TNI)

Brendt Christensen, mantan mahasiswa bergelar master di universitas tersebut menghadapi satu tuduhan penculikan yang mengakibatkan kematian dan dua tuduhan membuat pernyataan palsu ke Biro Investigasi Federal.

Menurut sebuah surat dakwaan pada 3 Oktober lalu, menuduh bahwa kejahatan tersebut melibatkan penyiksaan atau pelecehan fisik yang serius kepada korban.

Christensen mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan, kantor pegawai distrik AS di Urbana, Illinois mengatakan pada hari Rabu.

Seorang pengacara Christensen menolak berkomentar.

Zhang, yang telah mempelajari fotosintesis dan produktivitas tanaman di universitas tersebut, terakhir terlihat ketika kamera CCTV merekamnya masuk ke mobil hitam yang terkait dengan Christensen, menurut dokumen pengadilan.

(BACA: Alasan Pembunuhan Paling Keji yang Pernah Dilakukan oleh Sejumlah Remaja)

Christensen ditempatkan di bawah pengawasan agen federal yang mendengarnya berbicara tentang bagaimana dia menculik Zhang.

Penghukuman penculikan yang mengakibatkan kematian wajib dihukum seumur hidup atau hukuman mati.

Pada bulan Agustus, keluarga Zhang meminta Presiden Donald Trump untuk untuk membantunya.

Seorang pengacara keluarga Zhang belum berkomentar.

Surat dakwaan baru tersebut juga mengatakan bahwa Christensen mengatakan kepada agen FBI bahwa dia tinggal di apartemennya, tidur dan bermain video game sepanjang hari pada tanggal 9 Juni.

(BACA: VIDEO: Penganiayaan oleh Oknum Polisi Pada Pengendara Motor, Ini Klarifikasi Polda Sumatera Barat)

Dakwaan tersebut mengatakan bahwa itu adalah sebuah kebohongan dan bahwa dia telah menjemput Zhang saat dia menunggu sebuah bus.

Berita terbarunya, Jaksa AS mengumumkan pada hari Jumat, 19 Januari 2018 akan mencari hukuman mati bagi seorang pria yang dituduh melakukan penculikan dan penyiksaan.

Dokumen pengadilan mengatakan Christensen (28), yang menghadapi tuduhan penculikan yang mengakibatkan kematian.

Dia melakukan kejahatan tersebut dengan cara yang sangat kejam, melibatkan penyiksaan atau penganiayaan fisik yang serius terhadap korban.

Tindakan tersebut terjadi setelah perencanaan yang matang.

(BACA: Wanita Pewaris Kerajaan Bisnis Fashion Ini Sempat Jadi Korban Penculikan, Tebusan yang Diminta Nggak Kira-kira!)

Di Amerika Serikat, pembunuhan biasanya diadili oleh negara bagian di mana mereka berada, dan Illinois tidak memiliki hukuman mati.

Tapi pemerintah federal dapat meminta hukuman mati untuk kejahatan tertentu dengan keadaan yang memberatkan.

Jaksa Agung AS Jeff Sessions baru-baru ini menginstruksikan jaksa federal untuk mengajukan hukuman mati dalam banyak kasus.

Trump baru-baru ini meminta hukuman mati untuk Sayfullo Saipov, seorang imigran dari Uzbekistan yang mengendarai sebuah truk sewaan menyusuri jalan sepeda dan pejalan kaki yang padat di New York pada bulan Oktober.

Kejadian itu menewaskan delapan orang dan melukai 12 lainnya. (*)