Pertama, Pemerintah AS akan mengehentikan pelayanan bagi rakyat.
Kedua, pegawai negeri sipil akan dirumahkan tanpa menerima gaji.
Dikutip wartawan Grid.ID dari CNN, sebanyak 850 ribu pegawai negeri sipil terkena dampak tragedi yang sudah terjadi sebanyak 13 kali di AS.
(Baca juga: Donald Trump Umumkan 11 Berita yang Masuk Nominasi Fake News Award 2017)
Secara langsung ini berarti bahwa akan makin banyak pengangguran yang bertebran.
Sungguh, narasi memilukan ini kontras dengan janji agung Trump yang ingin Make America Great Again.
Kejadian ini tentu lebih berdampak dahsyat bagi perkembangan AS ke depan dibanding serangan teror yang dituduhkan dengan ngawur kepada Dunia Islam.
(Baca juga: Sikap Donald Trump Paling Ngeri di Awal Tahun 2018 untuk Rakyat Palestina)
Menyikapi kekacauan, Presiden AS ke-45 menuduh Partai Demokrat telah 'memainkan politik shutdown'."
Dikutip wartawan Grid.ID dari AFP, Gedung Putih melempar pernyataan, "Demokrat bertanggung jawab atas 'Schumer Shutdown,'" ungkap kepala biro Pers Gedung Putih, Sarah Sanders.
(Baca juga: Kerusakan Diri Hingga Disfungsi Ereksi, Obat Penumbuh Rambut Penyebab Tingkah 'Edan' Donald Trump?)
Schumer Shutdown merujuk pemimpin minoritas Senat AS asal Partai Demokrat, Chuck Schumer.