Find Us On Social Media :

4 Desainer dari Istituto di Moda Burgo Indonesia Unjuk Karya di Hong Kong Fashion Week Fall Winter 2018

By Ridho Nugroho , Rabu, 24 Januari 2018 | 01:27 WIB

Julianto, desainer muda dari Istituto di Moda Burgo Indonesia merupakan salah satu pelajar yang berhasil memamerkan koleksi karya di Hong Kong Fashion Week Fall Winter 2018.

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar

Grid.ID – Industri fashion dan insan mode di Indonesia patut dibanggakan kiprahnya.

Setelah beberapa desainer berhasil mengepakkan sayapnya dengan mengikuti ajang fashion show tingkat internasional, kali ini bertambah lagi kebanggaan Indonesia di bidang fashion.

Empat desainer muda yang berasal dari instutusi Istituto di Moda Burgo Indonesia membawa nama baik Indonesia dengan mengikuti ajang Hong Kong Fashion Week.

Istituto di Moda Burgo Indonesia, institusi mode asal Italia yang pertama dan satu-satunya di Indonesia memiliki visi dan misi besar untuk tidak hanya membekali para pelajarnya (Burgonians) agar mampu merancang busana tetapi juga berkompeten dalam skala internasional.

(Gandeng Ali Charisma, 6 Siswa-siswi Terbaik Istituto di Moda Burgo Hadirkan Karya di Runway Jakarta Fashion Week 2018)

Setelah aktif berpartisipasi di berbagai perhelatan fashion tingkat lokal, kali ini Burgonians diberi kesempatan untuk melebarkan sayapnya di kancah internasional.

Empat pelajar berhasil terpilih untuk mengikuti Hong Kong Fashion Week for Fall Winter 2018 di Hong Kong Convention and Exhibition Center, 15-18 Januari 2018 silam.

Keempat desainer tersebut adalah Jessica Welia Halim melalui label busana JWH, Julianto, Raegita Zoro dan Rilya Krisnawati melalui label perhiasan JUMPANONA.

Mereka berhasil membawa rancangan dengan ciri khasnya masing-masing untuk dipamerkan pada ajang tersebut.

(Desainer Lisa Fitria Usung Koleksi Busana Kantor Gaya Maskulin Feminin Modern Bertajuk Galaxious di IFC Trend Presentation 2018)

Jessica Willia Halim melalui label JWH berhasil membawakan busana yang feminin dan cheerful dengan menyatukan antara Indonesia culture dan juga western culture.