Kain yang digunakan oleh Jessica adalah kain tenun yang mampu menunjukkan tentang keindahan kain nusantara Indonesia.
Julianti dalam Hong Kong Fashion Week membuat busana yang terinspirasi dari Gunung Bromo.
Beberapa koleksinya adalah Mini dress dan gaun, yang sebagian besar warnanya mengunakan warana abu-abu, grey yang mempresentaiskan suasana keindahan Gunung Bromo.
Raegita Zoro menciptakan busana ready to wear yang hampir semua bajunya berwarna dasar hitam, dengan tambahan warna-warna neon seperti pink, lime green sebagai pemanis dalam busananya.
(Batik dalam Dunia Fashion dari Kacamata Desainer Terkenal Ali Charisma)
Didesain seperti itu karena Raegita berharap agar pemakai busana ini dapat merasa nyaman dan juga tetap stylish.
Terakhir adalah Rilya Krisnawati yang cukup berbeda dari yang lainnya, karena ia adalah memamerkan aksesoris yang sangat Indah.
Aksesoris tersebut terinspirasi dari suku dayak yang berbentuk rajah atau tato, pembuatan aksesori ini menggunakan bahan kuningan yang ringan, sehingga tetap nyaman digunakan.
Keberhasilan mereka dalam ajang Hong Kong Fashion Week tersebut tidak terlepas dari peran mentor yang membantunya, yakni Ali Charisma.
Peran mentorship Ai Charisma selama persiapan Hong Kong Fashion Week ini sangat bermanfaat dalam pengembangan proses kreatif, kualitas, skill hingga intuisi bisnis keempat Burgonians tersebut.
(Perdana di Indonesia, Perhelatan Digital Fashion Week Jakarta 2017 Gandeng 6 Desainer Terkenal Dunia)
"Sebenernya ini lumayan mendadak, sekitar dua bulan sebelum hari H. Karena merka sudah ada produknya tinggal ditambah dikit. Kalo gak di cemplungin dalam acara ini mereka gak akan berani. Hasilnya pun disana bagus, orang sana juga antusias. Tugas saya sih di sini untuk support anak-anak muda yang ingin menjadi seorang desainer," ungkap Ali Charisma yang ditemui Stylo Grid.ID dalam acara Press Day Hong Kong Fashion Week di bilangan Kuningan, Jakarta, Selasa (23/01/2018).
Ali pun mengungkapkan bahwa karya-karya para pelajar ini sudah sangat bagus dan hanya perlu sedikit dirapikan.
Selain itu, ia pun memberikan alasannya kenapa berani untuk membawa para pelajar ini untuk mengikuti ajang Hong Kong Fashion Week ini.
“Kenapa berani nyeburin mereka, karena penginnya industri mode itu jadi second home. Selain itu, karena saya udah sering ikut acara Hong Kong Fashion Week ini sejak tahun 2004, dari orang-orangnya juga saya udah kenal, jadi saya bisalah membantu," tutup Ali pada Stylo Grid.ID (*)