Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID – Industri fashion dan insan mode di Indonesia patut dibanggakan kiprahnya.
Setelah beberapa desainer berhasil mengepakkan sayapnya dengan mengikuti ajang fashion show tingkat internasional, kali ini bertambah lagi kebanggaan Indonesia di bidang fashion.
Empat desainer muda yang berasal dari instutusi Istituto di Moda Burgo Indonesia membawa nama baik Indonesia dengan mengikuti ajang Hong Kong Fashion Week.
Istituto di Moda Burgo Indonesia, institusi mode asal Italia yang pertama dan satu-satunya di Indonesia memiliki visi dan misi besar untuk tidak hanya membekali para pelajarnya (Burgonians) agar mampu merancang busana tetapi juga berkompeten dalam skala internasional.
Setelah aktif berpartisipasi di berbagai perhelatan fashion tingkat lokal, kali ini Burgonians diberi kesempatan untuk melebarkan sayapnya di kancah internasional.
Empat pelajar berhasil terpilih untuk mengikuti Hong Kong Fashion Week for Fall Winter 2018 di Hong Kong Convention and Exhibition Center, 15-18 Januari 2018 silam.
Keempat desainer tersebut adalah Jessica Welia Halim melalui label busana JWH, Julianto, Raegita Zoro dan Rilya Krisnawati melalui label perhiasan JUMPANONA.
Mereka berhasil membawa rancangan dengan ciri khasnya masing-masing untuk dipamerkan pada ajang tersebut.
Jessica Willia Halim melalui label JWH berhasil membawakan busana yang feminin dan cheerful dengan menyatukan antara Indonesia culture dan juga western culture.
Kain yang digunakan oleh Jessica adalah kain tenun yang mampu menunjukkan tentang keindahan kain nusantara Indonesia.
Julianti dalam Hong Kong Fashion Week membuat busana yang terinspirasi dari Gunung Bromo.
Beberapa koleksinya adalah Mini dress dan gaun, yang sebagian besar warnanya mengunakan warana abu-abu, grey yang mempresentaiskan suasana keindahan Gunung Bromo.
Raegita Zoro menciptakan busana ready to wear yang hampir semua bajunya berwarna dasar hitam, dengan tambahan warna-warna neon seperti pink, lime green sebagai pemanis dalam busananya.
(Batik dalam Dunia Fashion dari Kacamata Desainer Terkenal Ali Charisma)
Didesain seperti itu karena Raegita berharap agar pemakai busana ini dapat merasa nyaman dan juga tetap stylish.
Terakhir adalah Rilya Krisnawati yang cukup berbeda dari yang lainnya, karena ia adalah memamerkan aksesoris yang sangat Indah.
Aksesoris tersebut terinspirasi dari suku dayak yang berbentuk rajah atau tato, pembuatan aksesori ini menggunakan bahan kuningan yang ringan, sehingga tetap nyaman digunakan.
Keberhasilan mereka dalam ajang Hong Kong Fashion Week tersebut tidak terlepas dari peran mentor yang membantunya, yakni Ali Charisma.
Peran mentorship Ai Charisma selama persiapan Hong Kong Fashion Week ini sangat bermanfaat dalam pengembangan proses kreatif, kualitas, skill hingga intuisi bisnis keempat Burgonians tersebut.
(Perdana di Indonesia, Perhelatan Digital Fashion Week Jakarta 2017 Gandeng 6 Desainer Terkenal Dunia)
"Sebenernya ini lumayan mendadak, sekitar dua bulan sebelum hari H. Karena merka sudah ada produknya tinggal ditambah dikit. Kalo gak di cemplungin dalam acara ini mereka gak akan berani. Hasilnya pun disana bagus, orang sana juga antusias. Tugas saya sih di sini untuk support anak-anak muda yang ingin menjadi seorang desainer," ungkap Ali Charisma yang ditemui Stylo Grid.ID dalam acara Press Day Hong Kong Fashion Week di bilangan Kuningan, Jakarta, Selasa (23/01/2018).
Ali pun mengungkapkan bahwa karya-karya para pelajar ini sudah sangat bagus dan hanya perlu sedikit dirapikan.
Selain itu, ia pun memberikan alasannya kenapa berani untuk membawa para pelajar ini untuk mengikuti ajang Hong Kong Fashion Week ini.
“Kenapa berani nyeburin mereka, karena penginnya industri mode itu jadi second home. Selain itu, karena saya udah sering ikut acara Hong Kong Fashion Week ini sejak tahun 2004, dari orang-orangnya juga saya udah kenal, jadi saya bisalah membantu," tutup Ali pada Stylo Grid.ID (*)