Find Us On Social Media :

Viral Jadi Wisudawan Terbaik Hingga Raih Beasiswa S3 di Inggris, Raeni si Anak Tukang Becak: Saya Ingin Memutuskan Rantai Kemiskinan

By Winda Wahdania, Kamis, 8 Agustus 2019 | 19:58 WIB

Raeni anak tukang becak yang sempat viral karena menjadi wisudawan terbaik Unnes tahun 2014

Laporan Wartawan Grid.ID, Eria Winda Wahdania

Grid.ID-Masih ingat anak tukang becak yang sempat viral karena jadi wisudawan terbaik di Unnes tahun 2014 silam?

Yap, Raeni sempat menjadi bahan perbincangan lantaran prestasi yang dikantonginya.

Lahir dari keluarga sederhana, Raei membuktikan dapat lulus dan mendapat gelar Sarjana dengan predikat cumlaude.

Baca Juga: 51 Tahun Terpisah, Cinta Monyet Haryadi dan Titin Widyatmi Bersemi Kembali hingga ke Pelaminan

Raeni dikenal setelah diantar ayahnya, Mugiono menggunakan becaknya saat wisuda di Unnes.

Kisah Raeni tak berakhir disana, ia mendapatkan beasiswa S2 di University of Birmingham dan lulus pada Desember 2016 lalu.

Melansir dari Tribun Jateng, Raeni sendiri tercatat sebagai dosen di jurusan pendidikan Ekonomi konsentrasi Pendidikan Akuntansi Unnes Semarang sejak 1 Januari 2017.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Seorang Gadis Harus Menahan Malu dan Sakit Setelah Menabrak Pembatas Kaca Sebanyak 3 Kali!

Rupanya, tak berhenti disitu saja Raeni juga mendapatkan beasiswa untuk meraih gelar Doctornya.

Raeni melewati proses wawancara dengan calon professor dan program director S3 hingga akhirnya mendapatkan Unconditional Offer Letter.

Perjalanannya mencari beasiswa juga tidak mulus.

Baca Juga: Bongkar Kebohongan Pacar Mas Yusuf di Detik-detik Terakhir Saat Akan Akad Nikah, Perias Manten: Kesel-kesel Lucu!

"Awalnya saya dinominasikan dalam shortlist beasiswa dari kampus, namun untuk Internasional Student tidak mengcover semua biaya. Jadi saya menyampaikan ke kampus bahwa saya tidak bisa menerima hanya partically funded," ujarnya.

Selanjutnya ia mencoba mendaftar Beasiswa Unggulan Dikti dan LPDP, yaitu beasiswa untuk dosen. Namun Raeni terkendala belum mempunyai Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).

Raeni saat itu masih mempunyai Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) yang membuatnya tidak bisa mendaftar.

"Lalu saya mendaftar beasiswa lanjutan LPDP, awalnya belum diterima karena ada salah satu persyarakat yang belum memenuhi. Alhamdulillah, saya mendapatkan kesempatan untuk mendaftar lagi pada periode berikutnya dan lolos untuk direkomendasikan sebagai penerima beasiswa lanjutan dari magister ke doktoral LPDP,’’ papar Raeni seperti Grid.ID kutip dari Tribun Jateng pada Kamis (8/8/2019).

Baca Juga: Sering Minum Bubble Tea Sejak Usia 2 Tahun, Seorang Bocah Tewas 6 Tahun Kemudian Setelah Didiagnosis Terkena Kanker Ginjal

Baru-baru ini, Raeni nampaknya bertemu dengan Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani.

Melalui unggahan dalam akun Instaram @smindrawati, Raeni terlihat berbincang dengan Sri Mulyani.

Dalam perbincangannya tersebut, wanita berhijab ini mengaku jika ia ingin memutuskan rantai kemiskinan dan menjadi peneliti yang dapat mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Baca Juga: Sosok Thomas Wedders, Pria yang Memiliki Hidung Terpanjang di Dunia Hingga Mencapai 19 Cm!

"Yang pertama untuk memutuskan mata rantai kemiskinan dan saya ingin menjadi seorang peneliti yang professional yang ikut serta mencerdaskan generasi penerus bangsa ini," ungkap Raeni.

Dengan dukungan dari orangtua, Raeni pun mengaku dapat memegang amanah dari pemerintah untuk melanjutkan pendidikannya itu.

"Alhamdulillah dengan support dari kedua orang tua mendukung dan mendoakan saya dan juga amanah yang diberikan pemerintah tentunya menjaga responsibility ini," tambahnya.

Baca Juga: Tinggal di Ruang Sempit Berukuran 2 x 2,5 Meter, Sejoli Renta di Surabaya Ini Bertahan Hidup dengan Jualan Rujak Cingur

Sri Mulyani sendiri nampak mendaratkan pujiannya kepada Raeni atas prestasi yang di raih anak tukang becak ini.

"Jadi Kartu Indonesia Pintar itu sebetulnya contohnya ya seperti kamu itu karena dari sekolah kemudian, kemudian dari kelompok yang dianggap perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah, dan kamu berprestasi mendapatkan bidik misi dan bahkan sampai pada S3, itulah yang disebut sebagai Indonesia Unggul betul-betul mencapai keunggulan," kata Sri Mulyani.

(*)