Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Masyarakat Amerika Serikat (AS) cukup bahagia dengan produk mobil ramah lingkungan garapan Tesla Motor.
Konon, inilah kendaraan alternatif bila manusia ingin terus dapat tinggal di Bumi.
Sejumlah mobil keluaran Tesla mulai dari Ruadster, Model S, hinggal Tesla Model X, semuanya memakai sumber tenaga listrik.
Jadi, penggunaan bahan bakar berpolusi tinggi dapat diminimalisir.
(Baca kiga: Kisah Janggal Ferrari Merah Bambang Soesatyo yang Hilang Jejaknya, dan Hanya Menyisakan Misteri di Sebuah Gang Sempit)
Menyikapi pemanasan global yang kian nyata, ide-ide kreatif mulai bertebaran.
Semangat untuk menyelamatkan umat manusia dari krisis lingkungan juga muncul dalam kesadaran warga dunia ketiga.
Tidak mau ketinggalan, Indonesia juga punya ide hampir serupa dengan Tesla yang menjual jargon ramah lingkungan.
Jenis kendaraan yang satu ini juga ingin melakukan hal sama.
(Baca juga: Kaca Lampu Mobil Mulai Menguning? Kenali Beberapa Penyebabnya Berikut Ini)
Seorang netizen membagikan sebuah rekaman video ke grup Facebook bernama PHI Satu pada hari senin (22/1/2018).
Isi video menampilkan mobil aneh yang melintas di jalanan.
Dari belakang, kendaraan berwarna hijau ini mirip mobil pick-up.
Bedanya, sang pemilik momotong bagian bak beserta 2 roda belakang.
(Baca juga: Walah, Mobil Ini Terlihat Melaju Dengan Dua Roda, Kamu Akan Terkejut Melihat Bagian Depannya!)
Namun saat juru rekam video melewati kendaraan ganjil ini, sejumlah netizen dipastikan terkejut kaget.
Pasalnya, konsep ramah lingkungan yang diusung mobil berwarna hijau ini ternyata mesin bertenaga kuda.
Betul mesin bertenaga kuda dalam arti yang sesungguhnya.
Kendaraan ini tentu berbeda dengan Tesla Motor yang membanggakan diri dengan konsep mobil listrik.
(Baca juga: Dengan 7 Kursi, Datsun Cross 2018 Tak Kalah Murah dari Xpander, Cocok nih Untuk Mobil Keluarga)
Bila karya binaan Elon Musk masih membutuhkan alat pengisian listrik, pick-up yang dimodifikasi ini hanya butuh mengistirahatkan mesin utama mereka.
Pick-up beroda 2 ini tidak butuh pengisian ulang seperti kendaraan motor konvensional atau ibarat ponsel yang perlu diisi ulang.
Benarkah ini calon ideal bagi masa depan yang berkelanjutan?"(*)