Grid.ID - Seorang pasangan suami istri asal Aceh ini, membuktikan jika cinta mereka tak sebatas sumpah pernikahan.
Pasangan suami istri (pasutri) asal Aceh, Yulis Ratna Sari (29) dan Sholahuddin Ritonga (41) baru-baru ini menceritakan kisah perjuangan mereka berdua.
Mengutip Serambinews, Yulis Ratna Sari dan Sholahuddin Ritonga, menjadi pasutri pertama yang menjalani operasi transplantasi ginjal di RSUD dr Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh, Aceh.
Yulis Ratna Sari dan Sholahuddin Ritonga menjalani operasi transplantasi ginjal pada Senin (29/7/2019) lalu.
Operasi ini dilakukan karena Sholahuddin Ritongga menderita gagal ginjal stadium akhir sejak 4 tahun lalu.
Empat tahun menanti, sang istri, Yulis Ratna Sari, akhirnya mendapat kesempatan untuk mendonorkan ginjalnya ke suami tercintanya.
Ketua Tim Cangkok Ginjal RSUZA, dr Abdullah, mengatakan jika operasi transplantasi ginjal ini sukses.
“Alhamdulillah, kami berhasil melakukan operasi cangkok ginjal keempat di RSUZA. Hingga kini, baik pendonor maupun penerimanya sehat dan dalam masa pemulihan," ucap Abdullah, dikutip Grid.ID dari Serambinews.
Berhasilnya operasi ini, membuat Sholahuddin Ritongga sudah terbebas dari kewajibannya untuk cuci darah.
Abdullah mengatakan, operasi ini berhasil berkat ginjal Yulis yang cocok dengan milik suaminya, Sholahuddin.
Kecocokan ini berhasil diungkap tim medis setelah melakukan pemeriksaan selama 6 bulan lamanya.
"Kami bisa melakukan pencangkokan ginjal kalau persentase kecocokannya 20 sampai 30 persen,” jelasnya.
Sang pendonor sekaligus istri dari pasien gagal ginjal, Yulis Ratna Sari (29) merasa sangat bersyukur telah mendonorkan ginjalnya untuk suami.
“Alhamdulillah operasi berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang kami inginkan, dan kemarin sudah dibolehkan pulang ke rumah,” kata Yulis, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Baca Juga: 51 Tahun Terpisah, Cinta Monyet Haryadi dan Titin Widyatmi Bersemi Kembali hingga ke Pelaminan
Meski kini hanya memiliki 1 ginjal saja, Yulis merasa masih merasa normal.
Bahkan, Yulis merasa makin bahagia setelah melihat suaminya sudah pulih dari gagal ginjal yang diderita selama 4 tahun.
Yulis mengatakan, jika dirinya memang sudah ingin mendonorkan ginjalnya untuk suami sejak 2014 lalu.
Namun, niat itu pupus saat tahu mahalnya biaya operasi transplantasi di salah satu rumah sakit ternama di Indonesia.
Ditambah lagi, Yulis dan suami tak memiliki harta benda yang dapat dijual untuk biaya operasi.
Cobaannya seakan kian bertambah ketika suaminya dipindahtugaskan, yang awalnya bekerja di Kejati Menpawa, Kalimantan Barat, dipindah ke Kejati Provinsi Aceh.
Tak ayal, kondisi Sholahuddin Ritonga kala itu langsung turun dan pesimis.
Baca Juga: Kasus Krim Pemutih Wajah Palsu yang Dijual Bebas Tanpa Izin BPOM, 2019 Masih Ada?
"Saat itu suami sempat sedih dan pesimis karena baru saja ia divonis menderita gagal ginjal stadium akhir.
Di saat itu juga ia mendapat SK pindah ke Kejati Aceh.
Tapi saya selalu menyemangati karena saya yakin Allah tidak memberi cobaan di luar kemampuan kita,” ucap Yulis Yakin.
Ternyata, keyakinannya itu terbayarkan setelah empat tahun tinggal di Aceh.
Yulis dan suami mendapat kabar gembira dari dokter spesialis RSUZA Banda Aceh, bahwa operasi transplantasi ginjal dapat dilakukan dengan menggunakan BPJS.
“Mungkin doa-doa saya selama ini untuk segera dapat mendonorkan ginjal kepada suami dikabulkan Allah.
Alhamdulillah sekarang suami saya tinggal menunggu masa penyembuhan dan operasi cangkok ginjal sudah berhasil dan berjalan sesuai dengan apa yang harapkan,” ungkap Yuls penuh syukur.
Baca Juga: Dicium Kerabatnya, Balita Ini Nyaris Buta Lantaran Tertular Herpes
Sholahuddin Ritonga Tetap Bekerja Meski Derita Gagal Ginjal Stadium Akhir
Bisa dibilang, jika kesembuhan Sholahuddin Ritonga tak cuma karena doa dan keyakinan dari sang istri.
Namun juga dari semangat hidup Sholahuddin Ritonga, yang tetap bekerja meski menderita gagal ginjal stadium akhir.
Rekan kerjanya di Kejati Aceh, Razi Khan, mengatakan jika Sholahuddin adalah orang yang sangat disiplin dalam bekerja.
Meski menderita gagal ginjal, Sholahuddin tidak pernah absen hadir ke kantor.
Bahkan, para pegawai di Kejati Aceh tak tahu jika Sholahuddin sudah menderita gagal ginjal selama 4 tahun.
“Sosok Bapak Sholahuddin luar biasa, orangnya disiplin, ramah, dan tidak pernah mengeluh".
"Kami pun selama ini tidak tahu bahwa beliau menderita penyakit gagal ginjal".
"Jadi tahunya kemarin waktu sudah masuk ke rumah sakit menjalani operasi,” jelas Razi.
(*)