Secara aturan, tidak ada poin-poin tertentu yang mengatur tentang bagaimana tatanan rambut seorang kepala daerah.
Secara etika, saya tidak merasa melanggar etika karena saya merasa tampil dengan rapi.
(Baca Juga: 5 fakta Tentang Ayana Moon, Mantan Trinee Girl Group Korea Yang Kini Berhijrah!)
Walaupun memang kondisinya rambut saya ikat, itupun tujuannya agar terlihat rapi karena rambut saya agak sedikit panjang.
Nah, dalam kegiatan acara Tompi & Glenn tersebut, tagline atau judulnya adalah musisi yang menjadi pejabat/ kepala daerah.
Sebenarnya kesan itu (ikat rambut) yang secara pribadi sengaja saya tampilkan agar terlihat rapi (kalau tidak diikat akan terlihat berantakan dan kurang sopan) dan tetap berusaha menjaga etika tanpa bermaksud pamer atau terkesan nyeleneh dari penampilan saya pada saat wawancara dengan sahabat saya Tompi&Glenn.
(Baca Juga: Kelelahan Karena Jadwal Padat, JR NU’EST Dilarika Ke UGD!)
Dalam acara tersebut, saya ingin menyampaikan bahwa musisi/anak band juga bisa berkontribusi serta terjun langsung ke dunia politik dan menjabat dengan tujuan membangun bangsa lewat pengabdian di daerah masing-masing.
Sekali lagi tidak ada maksud untuk memberi kesan kurang sopan dan nyeleneh.
Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya yang sudah memberikan komentar.
InsyaAllah saya jadi pribadi yang lebih baik lagi.
Salah hormat
Sigit Purnomo Said/ Pasha-Wakil Wali Kota Palu," kata Pasha.