Kalau kita makan lebih sedikit kalori daripada yang kita bakar, tubuh akan mengalami defisit kalori.
Pada akhirnya, cadangan lemak yang tersimpan akan dibakar oleh tubuh untuk energi.
Baca Juga: Masih Berusia 13 Tahun, Inilah Potret Pangeran Hisahito yang Akan Jadi Penerus Kaisar Jepang
Inilah proses yang akan memicu penurunan berat badan kita.
Setelah menentukan total pengeluaran energi harian dan menggabungkan berbagai aktivitas, kita dapat menentukan dengan tepat berapa kali lebih tepatnya kita bisa makan dalam sehari untuk menurunkan berat badan.
Entah karena adanya masalah kesehatan atau cuma sekadar mau tampak bugar, tujuan kita untuk menurunkan berat badan ini juga penting agar prosesnya lebih efektif.
Psikoterais Arlene B.Englander juga menekankan pentingnya mengedintefisikasi faktor yang menyebabkan kenaikan berat badan dalam kehidupan kita, apakah itu karena stres, kesibukan, kebiasaan atau kurangnya olahraga.
Baca Juga: Miris, Bocah Putus Sekolah ini Nekat Jadi Supir Truk Tronton Demi Menyambung Hidup
"Begitu banyak dari kita, terutama yang ingin menurunkan berat badan, lebih berfokus pada apa yang kita makan daripada bagaimana kita makan," ujarnya.
Kebanyakan dari kita akan makan karena lapar mata bukan karena rasa lapar yang sesungguhnya. Bener kan, girls?
Oleh karena itu, kita benar-benar harus melakukan pengendalian diri.
Bahkan, enggak sedikit juga orang yang salah mengartikan rasa haus sebagai rasa lapar.
ram badan per hari adalah pedoman standar yang mudah diingat," ucap Englander.
Baca Juga: Bikin Geram! Seorang Ibu Tega Menghabisi Nyawa Anaknya Lantaran Makan Terlalu Lama
Menurut Englander, minum segelas air atau mengonsumsi makanan yang mengandung cairan dapat membantu kita lebih fokus saat makan.
“Biarkan rasa lapar dan nafsu makan menjadi panduan kita, daripada perasaan yang didorong keinginan putus asa untuk melepaskan diri dari stres,” tambahnya.
Jadi, sebelum menjalankan program makan enam kali sehari dalam porsi sedikit, pastikan juga aktivitas kita sehari-hari memicu kita untuk membakar kalori lebih banyak yang tepat ya! (*)
(Ariska Puspita/kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Benarkah Makan Lebih Sering Bikin Metabolisme Aktif?