Grid.ID - Hingga kini, memang masih banyak perdebatan seputar rokok elektrik atau yang lebih dikenal dengan sebutan vape.
Beberapa mitos mengatakan jika vape lebih aman dibandingkan dengan rokok tembakau.
Ada yang mengatakan jika kandungan nikotin dalam vape lebih rendah dari rokok tembakau.
Selain itu, vape juga disebut tidak memiliki tar, yakni partikulat di dalam udara yang masuk ke sistem pernapasan hasil menghisap rokok tembakau.
Mitos-mitos positif tersebut, mungkin bisa membuat seseorang mengira jika vape atau rokok elektrik aman digunakan.
Hal itu lah yang dialami oleh seorang pemuda 18 tahun asal Miami, Florida, Amerika Serikat.
Mengira vape aman digunakan, pemuda bernama Chance Ammirata malah terserang penyakit mematikan.
Mengutip Daily Mail, Chance Ammirata adalah seorang mahasiswa baru di Florida International University (FIU) di Miami.
Sebelum menggunakan vape, Chance adalah seorang pemuda yang sehat dan fit, dan tak pernah merokok sebelumnya.
Namun ia memutuskan untuk mulai menggunakan vape sejak satu setengah tahun lalu, cuma demi mengikuti tren.
Keputusan itu ia ambil tanpa berpikir panjang karena mengira vape lebih aman daripada rokok tembakau.
Namun kini, Chance harus menanggung akibat dari kebodohnnya saat itu.
Pada Senin (5/8/2019) kemarin, Chance tiba-tiba terbangun di tengah malam merasakan sakit.
Ia harus tidur dengan posisi miring ke kanan karena merasakan sakit.
Baca Juga: Viral, Kelakuan Istri Dandani Suami Karena Tak Ada Model Makeup: Cowok Aja Bisa Cantik
Namun saat itu, Chance mengira jika ia hanya terlalu lelah dan cuma sakit biasa.
Sampai suatu saat, salah seorang teman Chance mengajaknya bermain bowling.
Chance mulai merasa kesakitan untuk duduk di kursi plastik saat melihat teman-temannya bermain bowling.
Bahkan, untuk tertawa saja, ia merasakan sakit yang tak tertahankan.
"Aku ingat saat aku dibuat tertawa oleh salah seorang teman.
"Dadaku terasa sangat sakit, seperti terkena serangan jantung," ungkap Chance, dikutip Grid.ID dari Daily Mail.
Rasa sakit itu membuatnya dibawa ke rumah sakit.
Ketika diperiksa, Chance mengira jika dirinya hanya keseleo saja.
Namun, ia kaget saat melihat satu tim dokter bedah datang untuk memeriksanya.
"Tujuh orang dokter bedah tiba-tiba datang, dan rasanya begitu menakutkan saat melihat mereka".
"Membuatmu berpikir apakah mereka akan memvonis jika hidupmu tinggal beberapa hari lagi," jelasnya.
Setelah melakukan pemeriksaan, tujuh dokter bedah itu berkata bahwa paru-paru sebelah kiri Chance sudah tak berfungsi lagi.
Namun, para dokter bedah itu dengan cepat membawa Chance ke ruang operasi.
Mereka memasukkan sebuah tabung khusus untuk membuat paru-paru Chance tetap berfungsi normal.
Operasi itu berhasil, namun dokter menemukan hal lain di paru-paru Chance.
Paru-paru Chance dipenuhi dengan titik-titik hitam.
Para dokter bisa memperbaiki lubang di paru-parunya, tapi tidak dengan titik-titik hitam misterius tersebut.
Baca Juga: Bolos Kerja 62 Hari dan Pilih Jadi Tukang Ojek, Seorang Perwira Polisi Dipecat Secara Tidak Hormat
"Aku tak pernah merokok, pasti karena Juul (sejenis vape)," ungkap Chance.
Ia pun menyesal telah menggunakan vape, apalagi cuma untuk mengikuti tren semata.
"Banyak yang mengatakan jika vape aman, aku mencoba memperingatkan orang-orang jika vape berbahaya".
"Semua orang melakukannya. Masalahnya, tak ada yang berkata jika mereka ketagihan," ujar Chance.
Kini, Chance bersumpah untuk tidak lagi merokok vape.
"Meski dokter memperbolehkanku untuk merokok lagi, aku tak akan mau," tutup Chance.
(*)