Dr Robert Marx, kepala operasi maxilofasial di University of Miami Health System mengatakan bahwa selain akan mengoperasi Zayas, penyakitnya ini juga akan dijadikan bahan pembelajaran di universitasnya.
Pada sebuah konferensi pers beberapa saat sebelum operasi dilakukan Dr Marx berkata: "Ini tumor jinak, berarti ini bukan kanker. Tidak akan tersebar di bagian lain pada tubuhnya, namun tumor ini dapat mengancam nyawa.
Namun semua tak berjalan sesuai rencana.
"Setelah mengunjungi Emanuel tadi malam dan mengamati secercah harapan dari refleks pupil dan nada otot wajahnya, saya diberitahu pagi ini bahwa kondisinya telah menjadi sangat serius."
(BACA: Kopi Efektif Menghambat Pertumbuhan Tumor Penyebab Kanker Payudara? Ketahui Faktanya di Sini)
"Saya sedih dengan kenyataan bahwa kita kehilangan dia karena stress fisiologis pasca operasi."
Walaupun tumornya dapat diangkat nyatanya hidup tak berpihak pada Zayas.
Zayas meninggal setelah dioperasi pada hari Sabtu pekan lalu. (*)