Find Us On Social Media :

Malang Nasib Bocah dengan Tumor Seberat 4 Kg Ini, Setelah Dioperasi Pengangkatan Ia Malah Meninggal

By Violina Angeline, Rabu, 24 Januari 2018 | 20:08 WIB

Zayas dan ibunya sebelum operasi pengangkatan tumor | The Sun

Grid.ID - Tumor ialah penyakit yang hidup di dalam tubuh manusia.

Tumor dikategorikan menjadi 2 macam, jinak dan ganas.

Namun begitu keduanya tetap harus dioperasi.

Dilansir reporter Grid.ID dari berita yang dirilis The Sun pada 23 Januari 2018, seorang bocah berusia 14 tahun asal Kuba bernama Emanuel Zayas menderita tumor di hidungnya.

(BACA:Miliki Sekitar 6000 Tumor di Tubuhnya Hingga Disebut Kodok, Lihat Transformasi Wajahnya Kini yang Sudah Mulus)

Tumor seberat 4 kg itu sampai membengkak menutupi wajahnya.

Hidung dan mulutnya pun juga sudah tak tampak lagi.

Hanya matanya saja yang masih bisa melihat.

Tumor raksasa itu dimulai sebagai jerawat di hidung anak laki-laki saat ia mengalami masa pubertas, namun lambat laun tumbuh begitu besar.

Bahkan Zayas pun harus kesusahan makan akibat itu.

Pada bulan November 2017, keluarga Zayas melakukan perjalanan dengan visa medis ke Miami, AS untuk mendapatkan perawatan yang akan menyelamatkan jiwanya.

(BACA: Penggunaan Ponsel Bisa Sebabkan Tumor Otak, Mitos atau Fakta?)

Dr Robert Marx, kepala operasi maxilofasial di University of Miami Health System mengatakan bahwa selain akan mengoperasi Zayas, penyakitnya ini juga akan dijadikan bahan pembelajaran di universitasnya.

Pada sebuah konferensi pers beberapa saat sebelum operasi dilakukan Dr Marx berkata: "Ini tumor jinak, berarti ini bukan kanker. Tidak akan tersebar di bagian lain pada tubuhnya, namun tumor ini dapat mengancam nyawa.

Namun semua tak berjalan sesuai rencana.

"Setelah mengunjungi Emanuel tadi malam dan mengamati secercah harapan dari refleks pupil dan nada otot wajahnya, saya diberitahu pagi ini bahwa kondisinya telah menjadi sangat serius."

(BACA: Kopi Efektif Menghambat Pertumbuhan Tumor Penyebab Kanker Payudara? Ketahui Faktanya di Sini)

"Saya sedih dengan kenyataan bahwa kita kehilangan dia karena stress fisiologis pasca operasi."

Walaupun tumornya dapat diangkat nyatanya hidup tak berpihak pada Zayas.

Zayas meninggal setelah dioperasi pada hari Sabtu pekan lalu. (*)