Grid.ID - Budaya dan kepercayaan hidup sebagai bagian dari manusia serta alam.
Semuanya punya kepercayaan sendiri-sendiri, yang tinggal dilakukan ialah saling menghormati dan menghargai kepercayaan itu.
Karena perbedaan dapat membuat dunia lebih berwarna.
Dilansir reporter Grid.ID dari berita yang dirilis The Sun pada tanggal 22 Januari 2018, seorang Biksu asal Bangkok, Thailand bernama Luang Phor Pian meninggal pada usia 92 tahun.
Ia meninggal pada tanggal 16 November 2017.
Biksu itu meninggal karena sakit di sebuah rumah sakit di ibukota Thailand, Bangkok.
Berasal dari Kamboja, Pian menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai guru spiritual yang terkenal di provinsi Lopburi, Thailand tengah.
Setelah meninggal, para jemaah kemudian mempersemayamkan tubuh Pian di kuil tempat ia selalu melaksanakan ibadah selama 2 bulan.
Ketika para jemaah hendak mengeluarkan jasadnya dari peti mati, para jemaah terkejut.
Jenazah Pian tidak membusuk dan wajahnya dalam keadaan tersenyum.
(BACA: Seram, Jenazah Seorang Gadis yang Sudah Disemayamkan Dalam Peti Mati Menggerakkan Jari Telunjukknya)
Padahal menurut mereka, jenazah biksu itu tidak diberi pengawet.
Jemaah sengaja memindahkan jenazah Pian untuk diganti bajunya.
Keadaan jenazah Pian telah digambarkan sebagai pertanda bahwa biksu tersebut telah benar-benar mencapai nirwana, tujuan spiritual tertinggi dalam Buddhisme.
Para jemaah dan biksu lainnya akan terus mendoakannya sampai upacara peristirahatan terakhir diadakan pada hari ke 100 kematian Pian. (*)