Hotline for Migrant Workers mengutuk kebijakan Pemerintah Israel dengan mengatakan pengusiran, "Membahayakan nyawa para pengungsi."
Ribuan orang Afrika bersusah payah menyebrang dari Mesir menuju Israel.
(Baca juga: Tingkah Arab Saudi Buat Penduduk Palestina Menangis, Pilih Berkawan dengan Israel Hanya Demi Lakukan Ini)
Namun bagi Israel, mereka justru adalah penyusup dan kebanyakan adalah imigran ekonomi yang jumlahnya mengancam karakter Yahudi.
Pada kenyataannya, orang-orang yang disebut penyup tersebut terpaksa lari untuk menghindari konflik dan penganiayaan di negara asalnya.
(Baca juga: Kisah Nestapa Orang Maya, Air Mata Bercampur Derasnya Sungai, Guatemala Akan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem)
Pernyataan yang dilempar oleh 3 pilot Israel mengenai kebijakan deportasi para imigran sebenarnya bersifat simbolis.
Sebab EI AI, layanan penerbangan komersil tempat 3 pilot tersebut bekerja, saat ini tidak mengoperasikan rute apa pun ke negara-negara yang dimaksud.
"EI AI tidak menerbangkan para imigran ke Afrika," ungkap juru bicara EI AI kepada The Independent.
(Baca juga: Usai 128 Negara Tolak Pengakuan Sepihak AS Soal Yerusalem, Israel Merajuk dan Akan Tinggalkan 'Medan Laga')
Terkait kegaduhan ini, sebuah petisi meminta agar Asosiasi Pilot Penerbangan Komersial Israel dan kru di Bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv, menolak berpartisipasi dalam kebijakan pengusiran sejumlah imigran dan pengungsi.
Hingga berita ini diturunkan, petisi telah mendapat 8 ribu tanda tangan.(*)