Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata akhirnya buka-bukaan soal pernikahan mereka.
Sebelumnya, Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata terkesan mendadak menikah tanpa mempublikasikannya.
Bahkan hubungan dan pernikahan mereka juga sempat menjadi kontroversi karena perbedaan keyakinan.
Setelah setahun berlalu, mereka akhirnya membahas tentang konsep pernikahan yang mereka desain kala itu.
Baca Juga: Dikira Mengusir Merry dari Rumah, Raffi Ahmad Kena Amuk Rafathar
Seperti diketahui, pasangan ini melaksanakan resepsi pernikahan di tiga tempat berbeda.
Pertama di Bhutan, kemudian Lombok, Nusa Tenggara Barat dan terakhir di Jakarta.
Pemilihan negara Bhutan sendiri cukup menarik banyak perhatian publik.
Terlebih keduanya menggelar resepsi secara tertutup dan dengan konsep yang tak biasa.
Melansir tayangan di kanal YouTube Perspektif MetroTV, Dimas dan Nadine menjelaskan tentang lokasi pilihan mereka tersebut.
"Jadi sebenarnya, awalnya kita pasti bicarakan dulu. Kita sebagai laki-laki pasti akan mengikuti keinginan perempuan," ucap Dimas seperti dikutip Grid.ID pada Minggu (11/8/2019).
"Karena biasanya perempuan yang lebih punya pernikahan impian mereka seperti apa," imbuhnya.
Baca Juga: Berkarier di Usia 15 Tahun, Desy Ratnasari Akui Awalnya Tak Percaya Diri karena Berasal dari Kampung
Setelah memahami konsep pernikahan yang diinginkan pasangan, Dimas akan berusaha menggabungkan hal itu dengan konsep yang ia inginkan juga.
"Nah, saya tanya impiannya Nadine seperti apa? Dia bilang seperti begini begini. Oke, kalau saya pribadi pengen pesta pernikahan itu tidak di dalam ruangan," jelasnya.
"Karena terus terang saya tidak bisa berada di satu ruangan dengan waktu yang lama," tandasnya.
Baca Juga: Sempat Diduga Prank, Akhirnya Raffi Ahmad Ungkap Alasan Merry Pamit: Dijodohin!
Sepakat menggelar resepsi dengan konsep outdoor (luar ruangan), mereka memilih lokasi di luar negeri dengan pertimbangan acara tertutup untuk keluarga inti saja.
"Kita mau intimate sih, untuk prosesi itu maunya keluarga inti saja yang datang," jelas Nadine.
"Kita juga menghindari ketika momen sakral, semua orang pegang hp dan mendokumentasikannya," imbuhnya.
"Apapun itu yang berbau gadget, kita gak mau. Biarlah itu tim yang mengerjakan sendiri untuk dokumentasi," pungkasnya.
(*)