Grid.ID- Bagi sebagian besar masyarakat menganggap kematian menjadi hal yang sangat sacral.
Untuk itu, banyak ritual-ritual yang dilakukan saat seseorang meninggal.
Ritual kematian di setiap daerah pun berbeda-beda tergantung keyakinan dan tradisi yang dianut oleh penduduk sekitar.
Begitu pula dengan orang-orang Anga yang tinggal di Distrik Aseki, Papua Nugini, sebuah daerah dataran tinggi di pinggiran yang jauh dari dunia modern.
Baca Juga: Remaja 18 Tahun ini Pilih Makan Serangga dan Kalajengking Untuk Menunjang Otot Tubuhnya
Kawasan itu tertutup kabut yang secara teratur dianggap sebagai petanda roh-roh, mereka adalah pewarus salah satu ritual yang disebut Aseki, atau merokok mayat leluhur.
Melansir BBC, mungkin terdengar aneh namun, memang begitulah kenyataannya, mayat-mayat aseki adalah fenomena di mana mereka telah diawetkan selama lebih dari 100 tahun.
Menurut keterangan, orang Anga mulai memurnikan kematian seseorang di wilayahnya dengan tanah untuk melestarikan jasadnya.
Tubuh jenazah yang telah diolesi dengan tanah merah dibiarkan selama berbulan-bulan untuk dihisap aromanya selama berbulan-bulan.
Baca Juga: Aksinya Memakan Kucing Hidup-Hidup Sempat Viral: ini Dampak Mengerikan yang Akan Terjadi Pada Tubuh
Praktik menghisap ini dikenal dengan istilah "roh haus" dan kemudian jenazah diangkat ke atas tebing terjal, kemudian didimpang dengan bambu.
Mayat-mayat ini dilestarikan dengan teknik tingkat tinggi, dengan ketelitian dan persiapan.