Sampai saat ini, uji coba pengontrol kelahiran ini masih menjadi yang terbesar di tahun 2018.
Dan telah mendaftarkan setidaknya lebih dari 400 pasangan di 6 negara untuk mengikuti tes ini.
Dan melacak keefektifan gel dalam mencegah kehamilan pada pasangan.
(BACA: Dicky 'SMASH' & Hesti Klepek-Klepek: Sahabat atau Jodoh yang Tertunda?)
Percobaan ini disponsori oleh National Institute of Health dan Dewan Kependudukan nirlaba yang akan mencakup pasangan di Amerika Serikat, Inggris, Italia, Swedia, Chile dan Kenya.
Gel ini mengandung progestin sintetis yang disebut nestoron yang akan menghalangi testis memproduksi lebih banyak testosteron yang akan menghasilkan sperma.
Kombinasi yang berbeda antara progestin dan testosteron sebelumnya telah diuji tahun lalu.
Di mana pria mendapat suntikan hormon setiap 2 bulan sekali dan hasilnya 96 persen efektif untuk mencegah kehamilan.
(BACA: Gaya Rambutnya Dinilai Melanggar Etika, Begini Tanggapan Pasha Ungu)
Dr Min Lee, yang bertugas dalam program ini mengatakan, bahwa gel ini mengandung testosteron sintetik yang lebih sedikit daripada injeksi yang diharapkan dapat mencegah lebih banyak efek samping dari tubuh.
Gel ini telah terbukti menekan tingkat sperma selama 72 jam.
Dr Min Lee mengatakan, bahwa dia sangat berharap tentang masa depan kontrasepsi pria.
Sampai saat ini, gel ini masih dikembangkan dan belum disetujui untuk disediakan bagi umum.
Kita tunggu saja ya pengembangannya? (*)