Grid.ID - Kisah pilu yang dialami seorang TKW asal Cianjur membuat sang anak gelisah.
Pasalnya, selama 21 tahun, seorang pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu tak bisa pulang ke Indonesia.
Tak hanya itu, TKW yang bekerja di Arab Saudi itu juga mengaku menjadi korban kekerasan sang majikan di sana.
Menyimpan kegelisahan begitu lama, anak TKW asal Cianjur, Selpi Lusniawati (27) kini berharap dapat bantuan Presiden Jokowi.
Seperti yang diwartakan Kompas.com, Alis Juariah (46), TKW asal Kampung Muhara RT 01/10, desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, sudah 21 tahun tak pulang ke Tanah Air.
Menurut pengakuan sang anak, Alis Juariah sudah sejak tahun 1998 pamit bekerja menjadi asisten rumah tangga di Riyadh, Arab Saudi.
Namun, selama 21 tahun Alis tak pernah kembali ke Indonesia dan bahkan tak ada kabar tentang dirinya.
Tak ayal, pihak keluarganya sampai mengira bahwa Alis sudah tiada.
Kabar tentang Alis Juariah pernah sampai di telinga keluarganya lewat sepucuk surat.
Baca Juga: 21 Tahun Bekerja, TKW Cirebon Ini Tak Mendapat Upah dan Harus Banting Tulang di 2 Tempat Berbeda
Hal itu disampaikan oleh Dikdik (39), adik Alis Juariah.
“Sejak pergi 21 tahun lalu itu sampai sekarang tidak pulang-pulang. Keluarga bahkan sempat mengikhlaskannya jika memang sudah meninggal dunia. Namun, empat tahun lalu datang surat yang mengabarkan bahwa kakak saya ternyata masih hidup, tetapi nasibnya tidak beruntung,” tutur Dikdik saat ditemui Kompas.com, pada Senin (12/08/2019).
Dikdik juga mengaku sang kakak mengalami perlakuan buruk selama bekerja di Arab Saudi.
“Kakak saya tidak diperbolehkan keluar rumah. Kalau majikan dan keluarga pergi keluar, kakak saya dikunci di kamar mandi sampai majikan pulang,” katanya.
Alis Juariyah bahkan pernah berkirim surat secara sembunyi-sembunyi yang berisi permintaan tolong agar bisa dipulangkan.
“Kakak saya bisa kirim surat juga sembunyi-sembunyi. Suratnya dititipin ke sopir majikannya,” ucapnya.
"Tolongin dik, tolongin teteh, teteh sudah tidak kuat, teteh disiksa, tangan teteh ditusuk sampai 20 jahitan," lanjut Dikdik menirukan isi surat kakaknya.
Kisah pilu yang dialami sang ibu membuat Selpi menyimpan kegelisahan 21 tahun lamanya.
Terlebih, ia mengaku tak lagi bertemu sang ibu semenjak ia berumur 6 tahun hingga kini berusia 27 tahun.
Baca Juga: Viral PNS Hina Pembantu di Facebook, TKW Hongkong : Kalau Dia Dipecat, Saya Syukur Alhamdulillah
"Saat itu saya masih SD sekitar umur 6 tahun," ujar Selpi, seperti yang dilansir dari laman TribunJabar, pada Senin (12/8/2019).
Dua tahun bekerja, ibu dari Selpi itu tak ada kabar dan tak pulang ke Indonesia hingga sekarang.
“Setelah dua tahun bekerja, ibu ternyata tidak pulang sampai sekarang, tak ada kabar sama sekali. Saya waktu itu masih kecil, belum mengerti seperti sekarang. Saya pikir ibu memang sedang bekerja saja di sana, ternyata kondisinya seperti ini,” tuturnya.
Berbekal surat dari sang ibu, Selpi dan sang paman mendatangi penyalur jasa tenaga kerja, PT Avida Avia Duta di Jakarta.
Tak hanya itu, keduanya juga telah meminta bantuan kepada Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan sebagai lembaga advokasi pekerja migran Indonesia agar bisa segera memulangkan sang ibu.
Ketua DPC Astakira Pembaharuan Cianjur Najib Ali Hildan itu sudah mengumpulkan informasi untuk melacak keberadaannya saat ini.
“Alhamdulillah kami dapat nomor telepon majikannya. Saya coba telepon langsung dan minta untuk bicara langsung dengan Alis Juariah. Namun, dia mengaku katanya sedang ada di luar negeri. Kami akan terus hubungi dia,” ucap Najib Ali Hildan.
Tak hanya itu, Najib juga berjanji akan berjuang keras agar Alis dapat segera kembali ke Indonesia dan mendapatkan hak-haknya.
"Kami akan terus dorong instansi-instansi terkait agar Alis Jauriah secepatnya dipulangkan ke tanah air. Ini negara harus hadir karena ada warganya yang tidak bisa pulang selama 21 tahun dan diduga telah menjadi korban penganiayaan,” pungkasnya.
Meskipun begitu, Selpi dan pamannya yang sempat meminta bantuan BNP2TKI untuk memulangkan ibunya tatapi mengaku masih belum mendapat respon yang baik.
Oleh sebab itu, Selpi berharap bisa mendapat bantuan langsung dari Presiden Jokowi.
"Makanya saya dan kelurga meminta kepada Pak Presiden Jokowi untuk memulangkan ibu saya dari Saudi, " ucap Selpi.
Semoga harapan anak TKW asal Cianjur yang tak kembali ke Indonesia 21 tahun lamanya dapat terkabul. (*)