Grid.ID - Kasus mutilasi pacar sendiri oleh Prada DP kembali jadi sorotan karena telah bergulir di persidangan yang bertembapt di Pengadilan Militer Jakabaring, Palembang.
Kali ini, pengakuan dokter forensik semakin menambah daftar kejahatan yang pernah dilakukan Prada DP.
Prada DP diketahui membunuh Vera Oktaria dilatarbelakangi masalah asmara.
Baca Juga: Tak Tahu Terima Kasih, Prada DP Tega Membunuh Vera yang Sudah Membiayai Sekolahnya
Pasalnya, Prada DP mencurigai korban dan menduga sedang menjalin hubungan dengan pria lain.
Hal ini lantaran sandi ponsel milik Vera Oktaria berubah, padahal sesuai perjanjian password korban dengan Prada DP harus sama, yaitu sesuai tanggal jadian.
Murka lantaran tak bisa membuka ponsel sang kekasih, DP lantas membunuh dan memutilasi kekasihnya sendiri.
Baca Juga: Usai Mutilasi Korban, Prada DP Justru Asyik Makan Jeruk dan Merokok di Samping Jenazah Pacarnya
Tak hanya dua kekejian yang terungkap di sebuah penginapan itu, Prada DP juga melakukan banyak hal yang keji.
Bahkan, dokter forensik mengatakan adanya kekerasan di alat vital kekasih Prada DP itu.
Lantas apa sajakah kejahatan Prada DP terhadap Vera Oktaria, korban mutilasi oleh pacar sendiri?
Berikut ini beberapa kejahatan Prada DP yang dilakukan terhadap sang kekasih usai dibunuh.
1. Membuat Kesaksian Palsu
Pada awal penangkapannya, DP berkali-kali memberikan kesaksian palsu.
DP yang semula menyebut korban memaksanya untuk segera dinikahi karena hamil, akhirnya mengaku kalau ia tak ingin diputuskan oleh Vera.
Seperti diwartakan Kompas.com, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, hasil visum tidak menunjukkan adanya bekas sperma atau pun tanda kehamilan di tubuh korban.
"Ketika jumpa pers dia mengatakan Vera minta dinikahi, tapi setelah dilakukan penyidikan intensif, DP membunuh karena tidak ingin diputuskan hubungannya oleh Vera," kata Putra, kakak Vera, Kamis (19/6).
Terlebih belakangan diketahui motif pembunuhan yang dilakukan DP lantaran menduga sedang diselingkuhi oleh Vera.
"Terdakwa dan korban sempat sepakat untuk membuat sandi handphone adalah tanggal hari jadian mereka yakni 091914. Namun, setelah dicek terdakwa sandi itu berubah," ujar Oditur Mayor D. Butar Butar via Tribun Sumsel.
2. Prada DP Menjual Motor Korban dan Membeli HP, Makan Jeruk dan Merokok di Samping Jenazah Vera
Dilansir Grid.ID dari lama Tribun Sumsel, motor dan ponsel milik Vera Oktaria sudah diamankan Pomdam II Sriwijaya.
Dari informasi yang diperoleh, motor korban juga sudah dijual semilai Rp 3 juta.
Diduga, hasil penjualan motor korban Vera digunakan untuk membeli ponsel bekas saat di bus yang ditumpanginya berhenti di Lampung dan ongkos Prada DP kabur ke Serang Banten.
Baca Juga: Tangisan Prada DP Disebut Air Mata Buaya, Ibunda Vera Oktaria Tolak Permintaan Maaf Keluarga Pelaku
Namun, Odatur juga menyebut bahwa terdakwa sempat memakan jeruk dan merokok usai memutilasi korban pada saat sidang perdana, (1/8/2019) lalu.
"Terdakwa memakan jeruk dan mengisap rokok di kamar sembari nonton TV. Tangan korban ketika itu diletakkan di atas kloset kamar mandi dan sudah dalam keadaan tewas," kata Mayor D Butar Butar dalam persidangan, Kamis, (1/8/2019) seperti yang diwartakan tribunSumsel.
3. Prada DP Diduga Selingkuhi Kekasihnya yang jadi Korban
Baca Juga: Mutilasi dan Tuduh Sang Pacar Selingkuh, Prada DP Ternyata Main Belakang dan Sudah Punya Pacar Baru
Meski sempat menduga kekasihnya yang berselingkuh, nyatanya Prada DP lah yang memiliki wanita lain.
Pada pesidangan pertama terungkap dari pengakuan saksi bernama Putra Baladewa.
Rekan Prada DP yang juga mengenal Vera Oktaria tersebut menyebut adanya sosok wanita bernama Serli yang diduga kekasih DP.
"Saya pernah menemani terdakwa mencari kos, kemudian dia bilang kalau Serli mau menginap sambil membawa selimut, padahal terdakwa sudah punya pacar, tapi saya pulang saat itu.
"Serli itu bisa dibilang pacar Deri. Tapi sejak kapan pacarannya, saya tidak tahu," ungkap Putra Baladewa.
Melansir dari laman Sripoku, Serli yang datang di sidang lanjutan Prada DP akhirnya mengaku, pada (6/8/2019).
Baca Juga: Polisi Sebut Tak Ada Bekas Sperma atau Hamil, Prada DP Beri Kesaksian Palsu?
"Saya sudah berpacaran dengan Deri (Prada DP) sejak SMA kelas 1 tapi hilangan begitu saja tanpa ada kata putus," ungkap Serli, dikutip Grid.ID dari Sripoku.
Sudah tak lagi berhubungan dengan Prada DP, Serli malah diajak terdakwa untuk menginap di kamar kostnya.
"Lalu Deri DM lewat instagram minta no HP dan video call. Terus jemput ngajak ke kosannya," lanjut Serli.
4. Biaya Sekolah Prada DP Dibayari Vera Oktaria
Tak hanya mengakui hubungannya dengan Prada DP, Serli juga mengungkap fakta mencengangkan.
Pasalnya, biaya sekolah DP dibayari oleh kekasihnya yang dibunuh dan dimutilasi itu.
Di hadapan Serli, Prada DP menyebut jika korban, Vera Oktaria, membuatnya kecewa.
Berdasarkan cerita yang didengar Serli, Prada DP kecewa karena korban tak kunjung mau datang ke rumah untuk dikenalkan ke orangtua terdakwa.
"Dia cerita dengan saya, Fera itu yang biayai sekolahnya si DP. Hp yang dipakai Fera itu dari dia, Fera kan sering di rumah. DP sering ke rumah Fera bawa makanan, tapi Fera tidak pernah mau kalau diajak ke rumah DP," jelas saksi.
Serli pun mengatakan bahwa Prada DP mengaku sudah putus hubungan dengan Vera Oktaria.
"Saya sudah putus, saya sudah kesal," ucap Serli menirukan kata-kata Prada DP waktu itu.
5. Adanya Kekerasan di Alat Vital Kekasih Prada DP
Baca Juga: Prada DP Ditangkap, Motif Pembunuhan Fera Oktaria Mulai Menemukan Kejelasan
Sebelumnya disampaikan bahwa Vera Oktaria meninggal dunia lantaran lemas kekurangan oksigen.
Belakangan ini, dokter forensik menambah keterangan bahwa terdapat tanda kekerasan pada alat viral korban.
Melansir dari laman Kompas.com, Dokter Forensik Polda Sumatera Selatan, Kompol Mansyuri menemukan tanda kekerasan di bagian alat viral jenazah Vera Oktaria (21).
Tanda kekerasan itu ditemukan ketika autopsi jenazah korban pada 10 Mei 2019 lalu di RS Bhayangkara Palembang,
Dari hasil pemeriksaan di vagina korban, Mansyuri tidak menemukan bercak sprema, tetapi mendapati tanda kekerasan di bagian selaput darah.
"Di selaput darah vagina korban ada luka lecet arah jam 12 dan jam 3. Kalau tidak ada kekerasan biasanya licin saja, kemungkinan mengalami kekerasan," kata Mansyuri, saat menjadi saksi ahli di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Selasa (13/8/2019).
Namun, hal tersebut bukan yang menjadi penyebab korban meninggal dunia.
"Kemudian, ditemukan ada tanda mati lemas. Sehingga korban mengalami kehabisan nafas. Tidak ditemukan tanda kehamilan di tubuh korban," ujar dia.
Dokter forensik itu juga menduga bahwa Prada DP memutilasi beberapa jam setelah korban tewas.
"Jika ada resapan darah berarti dimutilasi dalam keadaan hidup. Namun, waktu itu tidak ada resapan darah," ungkap deokter forensik yang menangani autopsi kekasih Prada DP yang dimutilasi itu. (*)