Find Us On Social Media :

Dokter Zaman Now, Periksa Pasien Usia 4,5 Tahun di ICU Sambil Main Game ML, Buktinya Jelas!

By Alfa Pratama, Jumat, 26 Januari 2018 | 22:05 WIB

Illustrasi (matome.naver.jp)

Grid.ID - Seorang dokter muda tertangkap kamera sedang bermain game Mobile Legend (ML) saat menangani pasien.

Peserta didik yang belum diketahui identitasnya ini, asik bermain ML di Ruang ICU Burns Unit, RSUP Sanglah, Denpasar.

Peristiwa ini diposting akun facebook bernama Gabriel Yosias pada Rabu (24/1).

Postingan itu pun viral di dunia maya.

(Nagita Slavina Terima Tantangan Raffi Ahmad, Dandan di Mobil Lamborghini yang Melaju)

Dalam postingannya, tampak foto seorang dokter muda yang merupakan peserta didik di RSUP Sanglah sedang asik bermain game ML di depan pasien.

Ironisnya, peristiwa itu terjadi saat sang dokter bertugas menangani pasien.

"Ini dokter magang lg kontrol pasien umur 4.5 th. Pasien lagi kesakitan, dia asik main game," begitu keterangan pada foto yang diposting Gabriel, Rabu (24/1) malam.

Dalam postingan tersebut, ia juga menyertakan beberapa hastag seperti, #doktermagang #rsudsanglah #mobilelegend # viralkan, dan lain-lain.

Beragam komentar netizen pun memenuhi postingan tersebut.

(6 Fakta Gadis Dipergoki Sedang Video Call Semi Bugil, Salah Satunya Adegan yang Diminta Pelaku)

Berdasarkan menelusuran informasi Tribun Bali ke Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Denpasar, I Dewa Ketut Kresna, Kamis (25/1) kemarin menyatakan bahwa ia membenarkan foto yang sedang viral di facebook tersebut.

Ia mengungkapkan, saat ini pihak rumah sakit sedang melakukan penelusuran terhadap dokter yang bersangkutan.

“Sepertinya itu (dokter yang bersangkutan) peserta didik," tuturnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Menurut keterangan Dewa, perilaku kurang terpuji yang dilakukan peserta didik tersebut, terjadi di Ruang ICU Burns Unit. Kejadian ini juga sudah dilaporkan oleh pihak keluarga ke bagian humas RSUP Sanglah.

(8 Hotel Mewah Baru di Asia yang Bakal Buka di Tahun 2018, 2 Hotel Ada di Indonesia)

"Kemungkinan di ICU ya, di Burns Unit sepertinya. Iya, pihak keluarga juga sudah melaporkan hal ini pada kami (humas) dan langsung kami tangani," tambahnya.

Hal ini senada dengan keterangan pihak keluarga dalam postingan Gabriel lainnya.

Gabriel juga mengunggah foto yang merupakan komentar dari kakak pasien, Fandy Matthew Pratama.

Dalam postingan tersebut, Fandy mengatakan, sudah melaporkan peristiwa ini pada humas rumah sakit.

"Jadi gini biar tidak menerka2. Kmrn pada jam 19.02 wita adek saya umur 4.5 thn dipasang infus central oleh karena infus yg kmrn lepas. Singkat cerita ada bbrp dokter yg menangani. Terus ada salah 1 dokter sibuk main MOBILE LEGEND (entah dia ini coas atau dokter muda) sedangkan adik saya umur 4.5 thn mengerang2 kesakitan. Kejadian ini sudah saya laporkan ke pihak humas rumah sakit sanglah dan akan segera ditindak lanjuti. Terimakasih," tulisnya.

(Terungkap Lokasi Rumah Sakit Pelecehan Pasien Wanita, Bangunannya Dirancang Arsitek Singapura)

Dewa menegaskan, sanksi akan diberikan jika duduk persoalannya sudah jelas.

Namun, terkait jenis sanksinya, dikatakan Dewa, hal itu menjadi wewenang pihak kampus.

Disinggung soal sanksi berupa pengeluaran peserta didik dari instansi terkait, Dewa menyatakan pihaknya tidak berwenang memberikan sanksi berupa pengeluaran pada peserta didik itu.

"Nanti pasti ada (sanksi). Nanti kan pasti ada pertemuan dengan pihak SDM (sumber daya manusia). Nanti SDM yang akan menentukan. Mungkin sepertinya sanksi yang diberikan berupa teguran, kalau sampai pengeluaran sih sepertinya tidak. Kami juga tidak berwenang untuk itu," terangnya.

(Siswi SMP Meninggal Dunia Usai Berhubungan Intim, Begini Kondisi Tubuhnya)

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Dewa, diperoleh informasi bahwa sejak awal sudah dikomunikasikan pada semua dokter dan peserta didik, boleh menggunakan handphone untuk keperluan pekerjaan.

Dicontohkan Dewa, pada saat bekerja dokter maupun peserta didik boleh menggunakan handphone untuk melapor pada atasan berkaitan dengan tugasnya.

"Banyak juga peserta didik atau dokter yang memegang handphone tapi tidak untuk bermain. Misal, untuk melapor pada bosnya, kan bisa jadi seperti itu. Yang jelas sebelum memulai praktek, ada orientasi untuk itu. Ada penekanan tentang bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan pasien, bagaimana empati pada pasien," jelas Dewa.

(Terungkap Lokasi Rumah Sakit Pelecehan Pasien Wanita, Bangunannya Dirancang Arsitek Singapura)

Dari pantauan Tribun Bali, pemilik akun bernama Gabriel sudah menghapus postingan foto yang diambil dari luar Ruang ICU Burns Unit, tadi malam.

Postingan yang sempat viral dan menimbulkan pro kontra itu sudah tidak ditemukan di akun facebooknya.

Hanya tersisa satu postingan foto tentang komentar kakak pasien, Fandy.

Menurut Gabriel, postingannya tidak dihapus tetapi hanya dikunci saja sehingga tidak muncul. 

"Kami berterimakasih sekali diberikan masukan seperti itu. Karena itu kan jadi potret kondisi SDM rumah sakit," tandas Dewa. (*)

(Tribun Bali, Irma Budiarthi)