Kondisi tersebut diprediksikanterjadi antara 28 Januari - 3 Februari 2018.
Di Kawasan Tanjung Priok bakal terjadi rob di prediksi siang hari," kata Hary Tirto Djatmiko seperti dikutip oleh Grid.ID dari Tribunnews.com.
Sementara untuk di luar Jakarta, rob juga akan diprediksi terjadi di wilayah Pontianak yang tak jauh beda dengan Singapura.
Hary Tirto Djatmiko mengatakan, rob di dua tempat itu diprediksi sekitar empat lima harian, lantaran karakternya frekuensi itu rendah.
Biasanya, kawasan dengan tipikal dengan low frekuensi ini, air pasang jauh lebih tinggi daripada pantai yang berkarakteran high frekuensi. Mungkin dapat selisih dua meteran.
"Lalu, selain pada daratan, intensitas tinggi juga terjadi aliran sungai dekat pesisir Jakarta.
Jadi kondisi ini memperburuk rob. Karena aliran air dan sungai menuju laut tertahan pasang laut," kata Hary Tirto Djatmiko.
Berita ini pernah tayang juga di Tribunnews.com dengan judul Supermoon Pancing Banjir Rob, BMKG Imbau Warga Jakarta Waspada.