Find Us On Social Media :

Gadis Kecil Usia 10 Tahun Jadi Orangtua Untuk Kedua Adiknya, Sang Ayah Telah Meninggal, Ibunya Kabur

By Violina Angeline, Sabtu, 27 Januari 2018 | 18:10 WIB

Xiao Ying mengurus kedua adiknya, padahal ia sendiri masih 10 tahun | Viral 4 Real

Grid.ID - Adalah hak setiap anak untuk menghabiskan masa kecil mereka dengan bermain dan menikmati waktu bersama teman sambil belajar untuk masa depan mereka.

Karena begitulah kodrat anak di bawah umur.

Bermain dan belajar adalah kegiatan mereka sehari-hari.

Dilansir reporter Grid.ID dari Viral 4 real (27/1/18), gadis cilik bernama Xiao Ying asal desa Nantang, Tiongkok, harus menjadi yatim piatu ketika usianya baru menginjak 10 tahun.

(BACA: Tangan Kanannya Hilang Karena Tersengat Listrik di Usia 12 Tahun, Kini Ia Sudah Tumbuh Jadi Gadis Cantik Jelita, Sungguh Menginspirasi!)

Beberapa tahun yang lalu ayahnya meninggal karena kanker.

Sedangkan ibunya dengan kejam meninggalkan Xiao bersama kedua adiknya, tak mau mengurus mereka.

Xiao menjalani kehidupan yang sulit dengan kedua adik laki-lakinya, tapi dia tidak pernah memikirkan untuk menyerah pada kehidupan.

Bahkan paman Xiao mengusulkan agar Xiao dan adik-adiknya tinggal bersama mereka supaya ada yang merawat.

Namun Xiao tidak mau.

(BACA: Kisah Gadis Cantik yang Pernah Dibohongi Ibunya Sendiri: Ia Dibilang Menderita Kanker Ganas di Usia 7 Tahun dan Akan Segera Meninggal, Rambutnya Sampai Dibotaki)

Xiao bersumpah dan bersikeras akan merawat kedua adik laki-lakinya yang masih kecil.

Ia juga akan berusaha menjadi ayah sekaligus ibu bagi kedua adiknya.

Setiap hari Xiao memasak untuk adiknya, mengantarkan ke sekolah dan menjemput saat pulang.

Ia juga mencuci baju, membersihkan rumah serta melakukan pekerjaan lainnya.

(BACA: Akibat Salah Diagnosa, Gadis Kecil 12 Tahun Meninggal 4 Hari Setelah Dikira Hanya Sakit Flu, Ternyata Hal Mengerikan Ini yang Terjadi Padanya)

Xiao sendiri juga masih bersekolah dan hebatnya meskipun ia sibuk mengurus kedua adiknya, nilai Xiao tetap bagus di sekolah.

Setelah mendengar cerita Xiao yang memilukan, sekolahnya mengadakan sumbangan untuknya.

Banyak orang yang antusias menyumbangkan uang dan kebutuhan sehari-hari setelah mengetahui situasi sulit Xiao. (*)