Find Us On Social Media :

Kronologi Penyerangan di Polsek Wonokromo, Terduga Teroris Pura-pura Ingin Melapor Sebelum Bacok Polisi dengan Celurit

By Agil Hari Santoso, Minggu, 18 Agustus 2019 | 13:21 WIB

Kronologi Penyerangan di Polsek Wonokromo, Terduga Teroris Pura-pura Ingin Melapor Sebelum Bacok Polisi dengan Celurit

 

Grid.ID - Polsek Wonokromo Surabaya diserang terduga teroris pada Sabtu (18/8/2019).

Terduga teroris bernama Imam Mustofa (31) tiba-tiba menyerang aparat yang berjaga di Polsek Wonokromo sekitar pukul 16.45 WIB.

Aksi penyerangan ini dilakukan terduga teroris Imam Mustofa di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Wonokromo.

Baca Juga: Geram Saat Pergoki Neneknya Selingkuh dengan Kakek-kakek Lain, Pemuda Asal NTT Tendang Selingkuhannya di Kepala hingga Tewas

Mengutip Surya, aksi penyerangan ini berawal ketika Imam Mustofa tiba-tiba datang dan masuk ke ruang SPKT Polsek Wonokromo pada pukul 16.46.

Mengira pelaku datang untuk membuat laporan pengaduan, petugas SPKT Aiptu Agus Sumartono dan anggota piket Briptu Febian menerimanya.

Awalnya, Aiptu Agus Sumartono dan Briptu Febian tak menaruh curiga dengan gelagat pelaku karena mengiranya hanya ingin membuat laporan.

Namun saat petugas sedang mengurusi berkas SKPT, tiba-tiba pelaku menyerang keduanya.

Baca Juga: Pria Ini Kembali Didiagnosis Tumor Otak yang Ketiga Kali Hanya Berselang 3 Minggu Setelah Melamar Kekasihnya, yang Dilakukan Kekasihnya Ini jadi Sorotan

"Pria tersebut tiba-tiba menyerang petugas, sebelumnya pura-pura lapor," ungkap Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Pelaku Imam Mustofa membacok polisi Aiptu Agus Sumartono menggunakan celurit.

Akibat aksinya itu, Aiptu Agus mendapat luka bacok di bagian kepala, tangan dan pipi kirinya.

Baca Juga: Meriahkan HUT RI ke-74, Gedung Tertinggi di Dunia Diselimuti Cahaya Merah Putih

Sedangkan Briptu Febian mengalami luka lebam di wajah.

"Briptu Febian luka lebam di wajah, pukulan," jelas Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho.

Diserang tiba-tiba, Aiptu Agus Sumartono langsung meminta pertolongan kepada anggota lainnya.

Beruntung, teriakan Aiptu Agus Sumartono cukup nyaring hingga terdengar anggota satusan reskrim polsek Wonokromo yang berjaga.

Baca Juga: Tertusuk Paku Berkarat Berukuran 7 cm, Paskibra Cantik Asal Sulawesi Ini Tetap Berbaris dan Membawa Baki dengan Ekspresi Menahan Sakit

"Anggota teriak minta tolong seketika itu (polisi) reskrim datang melakukan penembakan. Pelaku dilumpuhkan," lanjut Sandi.

Setelah melumpuhkan pelaku, polisi menemukan celurit, senjata air gun, ketapel beserta amunisi kelereng, hingga pisau yang dibawa Imam Mustofa di tas ransel hitamnya.

Selain itu, polisi juga menemukan lambang ISIS di dalam tasnya.

Baca Juga: Teror Annabelle di Dunia Nyata, Seorang Ibu Dihantui Boneka yang Mengawasinya di Tengah Malam hingga Menendanginya Saat Tidur

"Ada logo ISIS di sebuah kertas yang dibawa pelaku, tentang keterkaitan pelaku dengan organisasi tersebut, masih didalami," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera.

Kini, Aiptu Sumartono yang terluka akibat diserang pelaku sudah mendapat perawatan di UGD RS Bhayangkara.

Sementara itu, pelaku kini sudah diserahkan Polsek Wonokromo ke tim Densus 88. (*)