Find Us On Social Media :

Dulu Jadi Wilayah Miskin, Penduduk Desa di China ini Raup Pendapatan Hingga Rp172 M per Tahun dengan Beternak Ular

By None, Minggu, 18 Agustus 2019 | 14:45 WIB

Pria yang membudidayakan ular pertamakali.

Dijuluki “raja ular”, pria berusia 67 tahun itu sekarang memiliki perusahaan yang fokus untuk membuat suplemen makanan dari hewan ini.

“Ketika saya masih muda, seluruh desa sangat miskin,” kata Yang.

“Ada banyak danau dan sungai di wilayah ini, dan ada banyak ular yang hidup di air. Jadi kami berpikir untuk menangkap ular dan menjualnya demi uang," tambahnya.

Baca Juga: Ular Goreng Hingga Puding Belatung, ini 3 Restoran yang Menyajikan Menu Makanan Ekstrem di Dunia

Peternak lain berusia 50-an, Yang Farong, mengatakan dia ingat saat menangkap ular di samping danau dan sungai di daerah itu saat remaja.

Pada tahun 1970-an, "semua orang melakukan ini, pria dan wanita, meskipun kami semua sedikit takut", katanya.

Setelah beberapa tahun, jumlah ular yang tersisa di alam bebas telah punah oleh para pemburu, jadi “raja ular” memutuskan untuk mulai membiakkan mereka sendiri.

Pada tahun pertama, hanya 10 persen dari telur ular menetas, membuatnya merugi lebih dari 10.000 yuan

Baca Juga: Teror Annabelle di Dunia Nyata, Seorang Ibu Dihantui Boneka yang Mengawasinya di Tengah Malam hingga Menendanginya Saat Tidur

Tetapi dia bertekad untuk belajar dari kegagalannya.

Tahun berikutnya, tingkat penetasan melonjak hingga 80 persen dan dia berhasil mengangkat lebih dari 30.000 ular.

Baca Juga: Cantik dan Sederhana, Lihat Deretan Tampilan Felicia Tissue Calon Menantu Jokowi yang Bikin Kaesang Jatuh Hati

Jenis ular yang banyak dibudidayakan disana adalah viper dan juga ular berbisa lainnya.

Peternak biasanya menjual ular ke perusahaan farmasi China yang mengubahnya menjadi bubuk, beberapa di antaranya diekspor ke Jepang, Korea Selatan, Amerika, dan Eropa.

Baca Juga: Naik Sepeda Keliling Komplek Cari Diskon 17-an, Tampilan Seksi Vanessa Angel Pakai Kaus Belahan Dada Rendah dan Rok Mini Jadi Sorotan!

Kini perdagangan itu telah memberikan pemasukan pada desa yang dulu miskin, sekitar 80 juta yuan (US $ 12 juta) atau setara Rp172 M per tahun. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Mengintip Desa Ular di China, Lebih dari 3 Juta Ular Diternakkan di Sini dan Menghasilkan Rp172 M per Tahun