Grid.ID - Dalam kehidupan bercinta tak hanya masalah kenikmatan yang menjadi permasalahnnya.
Ada gangguan yang menyertai kehidupan bercinta.
Gangguan hasrat seksual hipoaktif atau yang sering disingkat HSDD adalah gangguan pada hasrat wanita untuk mencapai klimaks.
(BACA : Berlibur ke Luar Negeri, Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Tampil Modis Bak Orang Pacaran )
Hipoaktif adalah kebalikan dari hyperseks.
Wanita yang mengalami gangguan ini memiliki hasrat bercinta yang rendah.
Dilansir Grid.ID dari laman dailymail lebih lanjut menjelakan tentang hal ini.
Gangguan hasrat ini jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan tekanan bukan hanya bagi penderitanya saja namun juga bagi pasangannya.
Gangguan hasrat bercinta diderita hingga 40 persen wanita di beberapa titik di Amerika dan Inggris.
(BACA : Tak Berhati-hati Saat Berkendara, Pria Ini Tabrak Pohon Hingga Mobilnya Terbelah )
Penyebab terjadinya gangguan ini sangat kompleks.
Perubahan hormonal saat menopause atau kehamilan bisa menjadi salah satunya.
Kondisi kesehatan mental seperti depresi dan tekana emosional juga bisa menjadi penyebab lainnya.
Untuk mengatasi masalah hasrat ini adalah dengan mengunjungi terapis seksologi.
Terapi hormonal seperti pengobatan berbasis esterogen atau progesteron mungkin juga bisa dilakukan.
(BACA : Hamil Anak Ketiga, Kate Middleton Makin Cantik dengan Mantel Warna Biru, Stylish Mom! )
Akan tetap terapi testoteron tidak disetujui untuk kaum wanita di AS. (*)