Lima orang, termasuk satu wanita, ditangkap.
Menurut media lokal, bahan peledak itu disembunyikan dengan hati-hati di tubuh bayi.
Kelompok tersebut berhenti saat mencoba memasuki kota, di Afghanistan utara.
( BACA JUGA: Ini Dia Tips Pilih Sepatu yang Tepat Saat Sedang Berbadan Dua, Yuk Kepoin! )
Sowita Abulrahizai, wakil ketua Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan, mengatakan tentang kejadian tersebut.
Sowita mengatakan, "menggunakan anak-anak dalam konflik bersenjata adalah tindakan yang paling brutal dan kejam di masyarakat."
"Tindakan tersebut secara kategoris dilarang oleh syariah Islam dan undang-undang yang diberlakukan negara."
Penangkapan tersebut terjadi sesaat setelah enam anak tewas dalam pertempuran di dekat kota Ghazni, Afghanistan tengah.
( BACA JUGA: Keluar dari EXO Tao Curhat Panjang! )
Pertempuran tersebut terjadi pada Jumat, 26/1/2018.
Para pejabat menyalahkan Taliban atas kematian anak-anak tersebut.
Namun yang lainnya mengatakan bahwa mereka tewas dalam serangan udara oleh pasukan Afghanistan.
Menurut laporan terbaru PBB, sebanyak 2.640 warga sipil terbunuh dan 5.379 orang luka-luka antara Januari dan September 2017
( BACA JUGA: Sudah Dihamili dan Dinikahi, Wanita Ini Lantas Ditinggalkan Begitu Saja Oleh Suaminya, Kejam! ).
Konflik bersenjata menewaskan 689 anak-anak dan melukai 1.791 lainnya selama periode tersebut. (*)