"Ada kemungkinan bahwa sekali hal iktu hilang, orang-orang yang tumbuh di era digital akan mengalami kesulitan untuk mendapatkannya kembali."
(Baca juga: Pernah Ancam Sejumlah Negara Dukung Palestina, Nikki Haley Digosipkan Selingkuh dengan Donald Trump)
Dia memperingatkan bahwa hal ini akan memiliki 'konsekuensi politik yang sangat luas', dan telah memainkan peran besar dalam terpilihnya Donald Trump.
Facebook menolak memberikan komentar, sementara Google belum membalas permintaan untuk memberikan tanggapan.
Tokoh berusia 87 tahun itu berulang kali memuji komisioner bidang kompetisi Uni Eropa, Margrethe Vestager, yang menurutnya akan menjadi "musuh bebuyutan" media sosial.
Margrethe Vestager menjadi terkenal karena memburu raksasa-raksasa teknologi AS, memuntut Google, Amazon dan Apple secara hukum.
(Baca juga: Begini Penjelasan Bagaimana Netizen Dapat Mengkonsumsi Teori Konspirasi di Facebook)
Soros mengatakan Uni Eropa, yang tidak memiliki raksasa internet sendiri, sebaiknya "melindungi masyarakat" terhadap raksasa-raksasa itu, sementara regulator AS, menurutnya, terlalu lemah.
"Monopoli internet tidak memiliki kemauan atau kecenderungan untuk melindungi masyarakat dari konsekuensi tindakan mereka," tegasnya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Tribunnews dengan judul Orang Superkaya Dunia George Soros Sebut Facebook dan Google Ancaman Terbesar bagi Demokrasi.