Mereka hanya menggunakan seragam sekolah saat menjalankan tugas mereka.
Meski kecewa ,mereka tetap menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka hingga upacara selesai.
Salah seorang anggota Paskibra mengungkapkan rasa kecewanya tehadap pihak kecamatan yang pad sesi latihan disebutkan berjanji untuk memfasilitasi.
Baca Juga: Ketika Air Mata Paskibra di Papua Mengalir Saat Mencium Sang Saka Merah Putih
"Kami semua merasa sangat sedih dan menangis saat menjalankan tugas karena kami melakukannya hanya dengan baju seragam SMA,” kata salah seorang anggota Paskibra seperti yang Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Siswa tersebut mengungkapkan, saat latihan, dia dan teman-temannya telah dijanjikan oleh panitia kecamatan akan diberikan seragam Paskibra, namun hingga tanggal 16 Agustus 2019 belum juga ada kepastian.
Kekecewaan juga diungkapkan oleh salah satu tokoh masyarakat, Herry Patty (62).
Ia mengungkapkan tidak tersedianya seragam untuk para anggota Paskibra merupakan sebuah kegagalan camat setempat.
"Untuk skala kecamatan, sangat tidak mungkin kalau fasilitas kepada Paskibra tidak ada."
"Sangat miris sekali kita melihat 28 Paskibra berpakaian seragam SMA sambil menangis saat menjalankan tugasnya,” jelas Herry.
Selain terjadi di Maluku, momen haru juga terjadi di acara pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) HUT RI 74 tingkat Kabupaten Mimika, Papua.