Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Rokok elektronik atau biasa disebut vape hingga kini masih menjadi topik perdebatan.
Banyak anak muda menganggap vaping sebagai alternatif pengganti rokok.
Ya, vape dianggap jauh lebih aman dibandingkan tembakau.
Baca Juga: Usai Mutilasi Korban, Prada DP Justru Asyik Makan Jeruk dan Merokok di Samping Jenazah Pacarnya
Namun benarkah demikian?
Seperti melansir dari Worldofbuzz.com pada Selasa (20/08/2019), sebanyak 22 orang di Amerika Serikat menderita gangguan pernapasan.
Namun dokter tidak membenarkan sepenuhnya apakah ini terjadi akibat penggunaan vaping.
Saat dirawat, beberapa pasien mengatakan bahwa mereka menggunakan perangkat rokok elektronik untuk menghirup nikotin dan THC, bahan psikoaktif dalam ganja.
"Kami tahu ada karakteristik yang sama dengan kasus-kasus ini, tetapi kami belum dapat memahami secara mendasar aspek kebiasaan atau produk vaping atau pelarut atau juga minyak jenis apa yang menyebabkannya cedera," kata Dr. Emily Chapman, seperti dikutip dari NBC News.
Dokter di Illinois dan Wisconsin juga mengaku telah menghadapi situasi yang sama.
Baca Juga: Makin Panas! Johnny Depp Sebut Amber Heard Pernah Menyundut Rokok di Wajahnya
"Semua pasien melaporkan telah menggunakan vaping sebelum dirawat di rumah sakit, tetapi kami tidak tahu produk yang mereka gunakan," kata Andrea Palm dari Departemen Layanan Kesehatan Wisconsin kepada WGBA, afiliasi NBC News di Green Bay, Wisconsin.
Empat dari 22 remaja yang dirawat di Rumah Sakit Minnesota tersebut diduga menderita infeksi pernafasan yang cukup serius.
Setelah dilakukan perawatan, kondisi mereka tidak membaik dan justru kian bertambah buruk dan harus dibawa ke ICU.
Hal itu disebabkan karena mereka sulit untuk bernafas dan paru-paru mereka dalam kondisi yang cukup serius.
Salah satu korban pun mengungkapkan apa yang terjadi setelah ia menghirup vape tersebut.
Dylan Nelson, 26, dari Burlington, Wisconsin, mulai merasa sakit sebelum akhirnya ia pergi ke rumah sakit, dan gejalanya semakin memburuk.
Baca Juga: Sutopo Purwo Meninggal Usai Lawan Kanker Paru-paru, Benarkah Asap Rokok Jadi Penyebab Utama?
Hal ini juga dibenarkan oleh saudara Dylan, Patrick DeGrave, mengatakan bahwa Nelson membeli kartrid vapenya di jalan dan bukan berasal dari toko yang memiliki reputasi baik.
"Orang-orang akan membelinya dari negara bagian di mana itu legal dan mereka akan membawa mereka kembali ke negara-negara seperti Wisconsin di mana vape dilarang," kata DeGrave.
Christy Sadreameli, ahli paru anak di Johns mengatakan bahwa pasien-pasien ini kemungkinan memang merokok vape yang sama.
"Mungkinkah pasien-pasien khusus ini merokok sesuatu yang sama? Pasti mungkin," kata Dr. Christy.
Sadreameli juga menunjukkan bahwa rokok elektronik berbahaya bagi pertumbuhan tubuh remaja.
Baca Juga: Mempunyai Bagian Penting, Ini Makna Sebenarnya Perias Sebul Asap Rokok ke Pengantin Wanita
Paru-paru remaja belum sepenuhnya berkembang, yang berpotensi membuatnya lebih rentan terhadap bahan kimia justru ditemukan dalam rokok tersebut.
"Aerosol memiliki logam berat dan partikel beracun ultrafine yang bisa menembus jauh ke dalam paru-paru," terang Dr. Christy.
(*)