Find Us On Social Media :

Kota Asal Indonesia Raih Pengharaan Kota Bersih di Tingkat ASEAN

By Ahmad Rifai, Minggu, 28 Januari 2018 | 21:22 WIB

Pantai Pulau Merah di Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur | Arsip Humas Pemkab Banyuwangi

Grid.ID - Inovasi pengembangan pariwisata Banyuwangi kembali menorehkan prestasi internasional. 

Daerah berjuluk The Sunrise of Java tersebut menyabet penghargaan tertinggi bidang pariwisata tingkat Asia Tenggara, yaitu ASEAN Tourism Standard Award (ASEAN).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, penghargaan tersebut diraih lantaran upaya-upaya Banyuwangi meningkatkan kenyamanan berkunjung bagi wisatawan, terutama dari aspek kebersihan lewat kategori clean tourist city. 

Di ajang itu, Banyuwangi bersaing dengan daerah-daerah lain di Asia Tenggara.

(Baca juga: Ini Dia Negara yang Paling Sering Dikunjungi di Dunia, Pernah ke Sini?)

”Penghargaan diserahkan dalam ASEAN Tourism Forum di Thailand, Jumat (26/1/2018). Yang menerima Bupati Banyuwangi,” ujarnya. 

Acara dihadiri oleh para menteri pariwisata dan pelaku jasa wisata dari seluruh Asia Tenggara.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, penghargaan ini menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitaas program pariwisata Banyuwangi.

”Terima kasih untuk masyarakat, terutama komunitas-komunitas yang mengelola destinasi, karena merekalah lakon utama dalam mewujudkan destinasi yang nyaman dan bersih,” papar Anas.

(Baca juga: Meski Bergelar Bangsawan, Ternyata Pangeran Harry Juga Pernah Naik Penerbangan Komersil di Kelas Ekonomi Loh)

Menurut Anas, penghargaan ini sangat berarti bagi perkembangan wisata Banyuwangi. 

Pariwisata tak dapat lagi dipisahkan dari kebersihan sebagai bagian aspek amenitas wisata.

”Kalau infrastruktur pariwisatanya nyaman dan bersih, wisatawan happy. Komunitas warga pengelola destinasi semakin sadar tentang hal ini. Bahkan, ada Festival Toilet Bersih yang digelar sejak tiga tahun lalu,” ujar Anas.

Penghargaan ini melengkapi pengakuan internasional terhadap program wisata Banyuwangi. 

(Baca juga: Fake Paris, Kalian Bisa Tebak Mana yang Asli?)

Sebelumnya, Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) menobatkan Banyuwangi sebagai kawasan dengan inovasi kebijakan pariwisata terbaik dunia 2016.

”Global standard ini penting untuk mendorong kita semua terus berbenah. Memang tujuan forum ASEAN ini adalah memberikan standar baru bagi daerah di ASEAN yang sedang meningkatkan pariwisatanya,” kata Anas.

Bramuda menambahkan, penilaian penghargaan dilakukan ketat berdasar 108 kriteria. 

Dari 108 kriteria, Banyuwangi mendapat nilai 87,04 persen. 

(Baca juga: Korea Selatan Bebaskan Visa untuk Indonesia tapi Ikuti Syarat yang Satu Ini)

Materi penilaian tak hanya tentang kebersihan, tapi semua proses yang mendukung tercapainya situasi nyaman bagi wisatawan.

ASEAN mangapresiasi inovasi program pariwisata Banyuwangi yang banyak dimulai dari pendekatan sosial budaya, sehingga efektif menggerakkan masyarakat. 

”Pendekatan ini juga digunakan untuk mengembangkan destinasi baru. Hasilnya mampu menggeliatkan ekonomi masyarakat secara signifikan,” terang Bramuda.

Untuk destinasi yang menjadi titik penilaian adalah wisata bahari Bangsring Underwater di Kecamatan Wongsorejo dan Pantai Grand Watudodol (GWD) Kecamatan Kalipuro yang makin tertata setelah direnovasi.

Dua destinasi itu dipilih karena komunitas warganya memiliki visi sama dalam penciptaan lingkungan bersih dan berkelanjutan.(*)

Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Banyuwangi Raih Penghargaan Kota Bersih di Tingkat ASEAN.