Find Us On Social Media :

Periksa 20 Saksi, Polisi Akhirnya Berhasil Tangkap Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Serang Banten: Dia Kerja di Lahan Korban

By Agil Hari Santoso, Rabu, 21 Agustus 2019 | 16:45 WIB

Periksa 20 Saksi, Polisi Akhirnya Berhasil Tangkap Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Serang Banten: Dia Kerja di Lahan Korban

Grid.ID - Sebuah kasus pembunuhan satu keluarga menghebohkan warga Kampung Geganang, Desa Sukadale, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang, Banten.

Peristiwa pembunuhan satu keluarga di Serang, Banten ini terjadi pada Selasa (13/8/2019) lalu.

Mengutip Antara, aksi pembunuhan satu keluarga di Serang, Banten ini membuat dua orang meninggal dunia.

Baca Juga: Pembunuhan Satu Keluarga di Serang, Ayah Tewas Ditusuk, Ibu Kritis, dan Balita Meninggal Tanpa Luka

Korban meninggal dunia itu adalah Rustandi (33) dan putranya, A (4).

Sedangkan istri Rustandi, Siti Sa'idah (25) ditemukan warga dalam kondisi kritis.

Kasus pembunuhan ini pertama kali diketahui ketika rekan korban, Asgari, mendatangi rumah Rustandi pada pukul 06.35 WIB guna mengambil alat-alat kerja.

Ketika berada di lokasi, Asgari menbemukan pintu rumah korban terbuka lebar dan mencium bau amis.

Baca Juga: Niatnya Ingin Mencuri Sebuah Ponsel, Pelaku Justru Habisi Satu Keluarga Termasuk Seorang Balita di Serang, Banten

Curiga, Asgari langsung masuk ke dalam rumah.

Bukan alat kerja yang didapat, Asgari justru melihat jasad rekannya, Rustandi sudah tergeletak tak bernyawa.

Selain itu, Asgari juga menemukan putra rekannya, A, sudah meninggal dunia.

"Korban pertama kali ditemukan oleh teman kerjanya, pas mau ngambil alat-alat kerja. Temannya ini mencium bau amis, pas ke dalam korban sudah pada tergeletak di ruang tamu rumahnya," ungkap Kasatreskrim Polres Serang Kota AKP Ivan Adhittira, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Baca Juga: Usai Menggigit Ular hingga Anak Ayam Sampai Mati, Bocah 11 Tahun di Cianjur Ini Justru Tertawa Puas

Di saat itu, Asgari juga menemukan isri rekannya, Siti Sa'idah, yang terbaring lemah dalam keadaan luka berat.

Asgari pun langsung meminta tolong warga sekitar dan melaporkan temuannya ke kepolisian setempat.

Dalam waktu satu minggu, kepolisian Polres Serang Kota dan Polda Banten berhasil meringkus pelaku pembunuhan.

Baca Juga: Tiongkok Larang Warganya yang Tak Dapat Dipercaya Untuk Bepergian, Berikut 6 Aturan Aneh di Berbagai Dunia!

Mengutip Kompas.com, pelaku pembunuhan satu keluarga di Serang, Banten itu bernama Samin (29).

Samin ditangkap kepolisian di tempat persembunyiannya di Tulang Bawang Lampung, Selasa (20/8/2019).

Penangkapan tersebut adalah hasil penyelidikan polisi setelah memeriksa setidaknya 20 orang saksi. 

Baca Juga: Viral di Twitter, Uang Senilai Rp 10 Juta untuk sang Nenek Rusak Dimakan Rayap, Hanya Rp 1 Juta yang Diganti Pihak BI

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa Samin adalah rekan kerja korban sendiri.

Kapolres Serang Kota AKBP Firman Affandi mengatakan bahwa Samin adalah pekerja yang menggarap lahan kosong milik korban.

Lokasi lahan kosong ini tak jauh dari TKP pembunuhan.

"Dia yang kerja di lahan korban, lagi nguruk tanah, bukan rekan kerja pabrik," ungkap Firman.

Baca Juga: Usai Lempar Anaknya Sendiri dari Lantai 10, Ibu Muda Ini Terjun dari Apartemennya Sembari Gendong Sang Putri

Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi mengatakan bahwa motif pelaku membunuh korban tak lain hanyalah karena sebuah handphone.

Pelaku awalnya berniat merampok sebuah handphone di rumah Rustandi pada tengah malam.

"Pelaku masuk perlahan lewat pintu depan, mau ambil handphone di ruang tamu," ucap Edy.

Baca Juga: Tak Ingin Menyakiti Perasaan Pasangan, Pria Ini Nekat Nikahi 2 Orang Pacarnya Sekaligus

Belum sempat mengambil handphone, aksi pelaku sudah dipergoki oleh korban Rustandi.

Tak ingin korban berteriak, pelaku langsung memukul kepala Rustandi menggunakan patok yang dibawanya.

Ikut terbangung, istri korban, Siti Sa'idah, ikut dianiaya korban hingga pingsan.

Baca Juga: Demi Nikahi Gadis Pujaannya di Jerman, M Hadri Rela Setir Mobil Sejauh 32 Ribu Km hingga Lintasi 2 Benua dan 25 Negara

Sementara itu, anak korban yang masih balita, A, juga dipukul menggunakan patok hingga meninggal dunia.

"Setelah bersimbah darah, pelaku meninggalkan korban dengan membawa satu buah handphone," tutup Edy. (*)