Find Us On Social Media :

Tak Biasa, Seorang Ayah Rela Pukuli Punggungnya Sendiri dengan Tongkat Demi Beri Pelajaran untuk Anaknya

By Linda Fitria, Senin, 29 Januari 2018 | 02:07 WIB

Seorang ayah ajari anak dengan cara yang tak biasa

Laporan Wartawan Grid.ID, Hastin Munawaroh

Grid.ID - Seiring waktu menjadi sosok dewasa, setiap anak pasti akan membuat beberapa kesalahan.

Bila kesalahan itu terjadi, bagaimana seharusnya orang tua mendidik agar anak tidak mengulanginya lagi?

Dalam video yang sempat viral pada Desember 2017, seorang ayah di Tiongkok menunjukkan metode parentingnya yang tidak biasa.

Ayah tersebut terlihat memarahi si anak karena membawa ponselnya ke sekolah untuk bermain game.

Dilansir Grid.ID dari Shanghaiist.com, anaknya tampak mencoba menegaskan bahwa seorang guru menyuruhnya untuk membawa ponsel.

(BACA : Jaga Perilaku! Turis-turis di Kamboja Ditangkap Polisi Karena Lakukan Ini )

Anaknya terus membantah dan membuat sang ayah jadi semakin geram.

"Apakah Ayah tidak mengajarimu?" tanya sang ayah.

Ketika anak itu menjawab bahwa dia telah diajari, ayahnya bertanya lagi, "Kamu diajari, tapi kamu tidak belajar?"

Lalu ayahnya melanjutkan, "Mengajar tanpa kekerasan adalah bentuk kemalasan guru."

Setelah itu, sang ayah beralih ke siasat yang berbeda, menyerahkan sebuah tongkat kepada anaknya sebelum berlutut di lantai.

"Kali ini, kesalahanmu adalah kesalahan Ayah. Ayah tidak mengajarimu dengan baik, Ayah akan terima konsekuensinya."

(BACA : Mesin Mobil Mati Mendadak Saat Melintasi Rel Kereta Api, Fakta atau Mitos? Ini Penjelasannya)

Sang ayah lalu memerintah anaknya untuk memukul punggungnya dengan tongkat yang telah diberikan, hingga anak itu ketakutan dan menolak.

"Jika Ayah menyuruhmu pukul, ya pukul. Ini kesalahan Ayah! Kamu dengar apa yang Ayah katakan. Cepat, pukul Ayah!"

Setelah beberapa kali berteriak, sang ayah meraih tongkat dari anaknya dan mulai memukul punggungnya sendiri.

Saat sang ayah memukul dirinya sendiri, anak laki-lakinya terus terisak sementara putrinya memintanya untuk berhenti.

"Ayah tidak mengajarimu dengan benar. Kamu membawa ponselmu ke sekolah untuk bermain game."

(BACA : Gara-gara Mantan, Calon Pengantin Wanita Tenggak Racun Sebelum Hari Pernikahan)

"Apakah kamu masih berani mengatakan gurumu yang menyuruh membawanya?"

Si anak yang masih ketakutan menjawab sambil merintih, "Tidak, aku salah dengar."

"Kali ini, Ayah yang menanggung hukumanmu. Tapi nanti, kamu yang akan menerimanya, tongkat ini akan mendarat di punggungmu."

Metode dari ayah tersebut tentu saja dipertanyakan karena umumnya tidak dapat diterima.

Sementara itu, beberapa orang beranggapan anak itu tidak akan berani membawa ponselnya lagi ke sekolah.

(*)