Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Kalau di Indonesia mungkin belum terlalu banyak pesta pernikahan yang dilengkapi dengan prosesi pemotongan kue pengantin.
Kue pengantin memang menjadi salah satu kelengkapan prosesi pernikahan di negara-negara barat.
Tren ini sudah berkembang sejak zaman Romawi Kuno dan masih dilestarikan hingga kini.
Tentu saja perubahan zaman membuat tren kue pengantin dari masa ke masa mengalami perubahan.
Dari zaman Romawi Kuno misalnya, melansir The Daily Meal, masyarakat menghidangkan kue yang bercitarasa gurih dalam pesta pernikahan.
(BACA : Nggak Melulu Harus Putih, Kue Pengantin Berwarna Hitam Ini Juga Nggak Kalah Manis loh!)
Tradisinya, meletakkan kue ini di atas kepala pengantin wanita, sebagai simbol keberuntungan.
Sementara pada masa abad pertengahan, posisi kue pengantin digantikan dengan pai yang memang menjadi makanan populer pada masa itu.
Isian pai pengantin ini menentukan seberapa tinggi kelas sosial seseorang.
Sebuah cincin akan disembunyikan di dalam kue pai ini, dan perempuan yang berhasil menemukannya dipercaya akan segera menikah.
Abad ke-17 bisa dibilang adalah era debut kue pengantin yang sesungguhnya.