Perkenalan Destoko dan Rasmiati berawal saat ayah Destoko membutuhkan seorang sinden untuk pentas ebeg kelompoknya.
Saat itu Destoko menyarankan untuk mengajak Rasmiati yang merupakan sinden wayang, untuk bergabung menjadi sinden ebeg milik ayahnya.
Karena kasihan, akhirnya Rasmiati setuju dan ikut bergabung. Akan tetapi, karena Rasmiati banyak diundang menjadi sinden di tempat lain, Destoko rela untuk menjemput dan mengantar Rasmiati kemanapun dia pentas.
"Ketika akan pentas ya saya antar jemput," ujar Destoko seperti yang Grid.ID kutip dari TribunJateng.com.
Pria 24 tahun itu mengungkapkan hampir setiap hari ia mengantar dan menjemput Rasmiati. Kebiasaan ini membuat Rasmiati menjadi bergantung padanya. Dari sanalah benih-benih cinta pun tumbuh.
Baca Juga: Tetap Berpegangan Tangan Saat Sekarat, Kakek dan Nenek ini Meninggal Dengan Beda Waktu 2 Jam
"Ya kami jadi sering chattingan, terus dia juga jadi minta ditemani terus setiap pentas," ungkap Destoko.
Berawal dari rasa kagum terhadap satu sama lain dan berubah menjadi perasaan cinta.
Destoko yang merupakan penari Ebeg mengagumi lantunan suara sinden Rasmiati, sedang Rasmiati mengaku terpesona dengan tarian Destoko.
"Kalau istilahnya itu Ndelik (Enak buat didengar), beda dengan sinden-sinden lain. Saya joged, dia nyinden. Kharisma dan auranya benar-benar sinden," jelas Destoko.