Grid.ID - Beberapa waktu lalu, cerita Koko Ardiansyah, seorang pelajar SMA yang gagal menjadi pasukan pengibar bendera (Paskibra), viral di media sosial.
Koko Ardiansyah merupakan siswa SMK Negeri 2 Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Sebelumnya Koko Ardiansyah digadang-gadang menjadi anggota Paskibraka yang akan mengikuti upacara HUT RI ke 74 di Kabupaten Labuhanbatu, pada 17 Agustus 2019.
Namun harapannya harus pupus setelah nama Koko tak tercantum dalam daftar anggota Paskibraka.
Kisah Koko terungkap lewat sebuah video yang diunggah ulang oleh akun Facebook Yuni Rusmini, Selasa (13/8/2019).
Dalam video tersebut, Koko ditemani sang ibu menjelaskan kegagalannya menjadi anggota Paskibraka.
Sambil berderai air mata, Koko mengungkapkan perasannya, ketika mengetahui namanya tak masuk dalam daftar peserta karantina.
Koko bahkan sudah melakukan pengukuran baju dan sepatu Paskibraka.
Video yang diunggah tersebut pun ramai diperbincangkan sekaligus menuai banyak kontroversi.
Hingga menyita perhatian Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Purna Paskibraka Indonesia (PPI), hingga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Setelah video nya viral, Koko justru melakukan klarifikasi atas ceritanya.
Setelah kisahnya viral, Koko langsung memberikan klarifikasi.
Video klarifikasi tersebut diunggah di laman Instagram @potretlabura, 15 Agustus 2019 lalu.
"Saya ingin mengklarifikasi bahwa saya di situ hanya sebagai cadangan. Kemarin itu saya sudah tahu bahwa ada yang dikirim ke provinsi, dua orang putra. Yang lulus hanya satu orang. yang satu lagi balik lagi ke kabupaten untuk tugas di kabupaten," ungkapnya.
Baca Juga: Tangis Puluhan Anggota Paskibraka di Maluku yang Harus Kibarkan Sang Merah Putih Tanpa Seragam
Baca Juga: Biasa Pakai Celana Jeans, Syahrini Tampil Simpel dengan Rok Plisket dan Sweater Seharga Rp39 Juta
Koko mengungkapkan bahwa berita yang menyebut ibunya sampai berhutang, adalah tidak benar.
"Jadi saya mengklarifikasi berita yang menambah-nambahkan kalau ibu saya mengutang untuk menjahit baju paskibra, itu bohong," katanya.
Karena menjadi cadangan kedua, maka Koko digantikan oleh perwakilan dari kabupaten yang gagal saat seleksi di tingkat Provinsi.
"Karena saya pun baru tahu ada dua orang yang lolos ke perwakilan kabupaten seleksi di provinsi itu yang jebol hanya satu dan saya sudah ketemu dengan Pak Kadispora bahwasanya yang menggantikan itu adalah yang gagal dalam seleksi paskibra di provinsi," imbuhnya.
Koko bahkan meminta maaf kepada Dispora atas kisahnya yang viral.
Menpora, Imam Nahrawi yang mengetahui kisah Koko, bahkan sampai menghubungi langsung sang pelajar.
Koko juga berkesempatan datang ke Istana Merdeka dan melihat secara langsung upacara bendera.
Setelah lebih dari seminggu berlalu, Koko dipertemukan dengan Dhony anak Plt Bupati Labuhanbatu.
Momen terebut diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo, Sabtu (24/8/2019).
Baca Juga: Ulang Tahun ke-36, Luna Maya Pamer Wajah Polos Tanpa Makeup Saat Olahraga Bareng 'Suami' Barunya
"Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (KNPA), Pertemukan Koko dengan Dhony. Damai itu indah, demikian banyak orang berkata," keterangan dalam caption.
Wajah Koko saat berjabat tangan dengan Dhony pun tersenyum ceria, seolah ia sudah tak menyimpan dendam, setelah posisinya digantikan oleh Dhony.
Pun dengan Dhony yang juga tersenyum saat berhadapan langsung dengan Koko.
Baca Juga: Ketika Air Mata Paskibra di Papua Mengalir Saat Mencium Sang Saka Merah Putih
Pertemuan antara Koko dan Dhony difasilitasi oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (KNPA).
Baca Juga: Promosi Baju Bekas, Annisa Pohan Unggah Foto Jadul Pakai Mini Dress dengan Belahan Dada Rendah
Koko kemudian memeluk erat Dhony, setelah keduanya saling berjabat tangan.
Arist Merdeka Sirait selaku ketua KNPA mendampingi pertemuan keduanya.
Momen tersebut bahkan disambut baik oleh publik.
(*)