Laporan Wartawan Grid.ID,Siti Maesaroh
Grid.ID - Setiap pelajar di seluruh dunia pasti pernah merasakan pengalaman mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dari sekolah.
PR biasanya diberikan untuk mengukur kemampuan pelajar dalam memahami materi pelajaran di sekolah.
Namun sayang, terkadang PR yang diberikan terlampau banyak dan sulit untuk dipahami.
Akibatnya, beberapa pelajar merasa sangat tertekan dan tak sanggup menyelesaikannya.
Seperti yang dialami seorang bocah lelaki berusia 13 tahun asal George Town.
Dilansir Grid.ID dari World of Buzz pada Senin (26/08/2019), bocah tanggung itu mengakhiri hidup gara-gara tidak bisa menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
NST melaporkan, sebelumnya ibu bocah itu menceramahi sang anak usai menerima telepon dari guru di sekolahnya.
Mereka mengatakan bahwa ia tidak bisa menyelesaikan pekerjaan rumahnya dari sekolah.
Sang ibu kemudian berinisiatif untuk membantu anaknya.