Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Selain menjadi seorang aktris, Angelina Jolie kini menjadi seorang YouTuber seperti Atta Halilintar.
Aktris pemenang Academy Awards ini telah meluncurkan kanal YouTube pribadinya pada 8 Agustus.
Namun beda dari YouTuber Atta Halilintar, Angelina Jolie memilih untuk mengisi kanal YouTube miliknya dengan video kegiatannya sebagai aktivis.
Sejauh ini, aktris berusia 44 tahun itu telah mengunggah dua video yang menyoroti pekerjaannya di bidang kemanusiaan.
Salah satu video menampilkan sang aktris tengah berpidato dalam pertemuan tingkat menteri dalam sidang umum PBB 2019.
Kemudian satunya lagi adalah pidatonya di acara The Hollywood Reporter Women in Entertainment pada 2017.
Dalam kanal YouTube, biodata Angelina Jolie disebutkan bukan sebagai aktris melainkan Utusan Khusus UNHCR.
"Setelah bertahun-tahun mengabdi kepada UNHCR (Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi), Angelina Jolie diangkat sebagai Utusan Khusus pada April 2012."
"Dalam perannya yang diperluas, Jolie fokus mengurusi krisis besar yang mengakibatkan perpindahan penduduk secara massal, melakukan advokasi dan mewakili UNHCR dan Komisaris Tinggi di tingkat diplomatik."
"Dia juga terlibat dengan para pembuat keputusan tentang masalah perpindahan global."
"Melalui pekerjaan ini, ia telah membantu berkontribusi pada proses vital dalam menemukan solusi bagi orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka," demikian bunyi biodata Angelina Jolie.
Baca Juga: Tanggapan Pihak Sajad Ukra Soal Tangis Nikita Mirzani yang Mengeluh Melahirkan Tanpa Dibiayai
Mengutip Dailymail, Senin (26/8/2019), ibu dari enam anak ini telah mengabdikan diri sebagai Duta Kebaikan UNHCR selama lebih dari 1 dekade.
Angelina Jolie kemudian dipromosikan sebagai Utusan Khusus untuk Komisaris Tinggi Antonio Guterres.
Ia juga telah menjadi advokat untuk anak-anak, wanita dan hak asasi manusia di AS dan di negara-negara berkembang.
Mantan pasangan Brad Pitt ini telah menerima sejumlah penghargaan untuk pekerjaannya sebagai aktivis.
Beberapa di antaranya adalah penerima pertama Penghargaan Warga Dunia dari Asosiasi Koresponden PBB pada 2003 dan Penghargaan Kemanusiaan Global dari UNA-USA pada 2005.
(*)