Grid.ID - Kita tentu belum lupa tentang video viral seorang anak tendang kepala ibunya di Surabaya, Jawa Timur pada penghujung bulan Agustus 2019 lalu.
Video viral seorang anak tendang kepala ibunya di Surabaya yang beredar di Facebook hingga Instagram ini sontak saja menghebohkan jagat maya.
Bagaimana tidak, dalam video tersebut, sosok ibu yang seharusnya dimuliakan hanya bisa pasrah saat mendapat tendangan bertubi-tubi di kepala.
Apalagi kabarnya anak durhaka itu tega menendang kepala ibunya hanya gara-gara tak diberi uang Rp 10 ribu.
Sebelum viral, video ini awalnya dibagikan oleh pemilik akun Facebook bernama Novi Dwi Cahyanty.
Usut punya usut, Novi tak lain adalah kakak kandung dari pemuda berinisial AP (21) yang viral setelah terekam video menendang kepala ibunya.
Rupanya cara ini sengaja ia tempuh usai laporannya ke polsek sempat ditolak dengan alasan kurangnya bukti.
Novi yang tak kuat melihat ibunya terus-terusan jadi sasaran kekerasan hanya bisa berharap agar sang adik mendapat hukuman biar jera.
Ditambah lagi, AP ternyata punya kebiasaan buruk, yakni tak mau bekerja dan hanya bisa minta uang orang tua dan kerap mengamuk jika tidak diberi.
Benar saja, belum lama diunggah, video berisi aksi anak durhaka tega menendang kepala ibu kandungnya sontak saja menjadi perbincangan para netizen.
Pihak Polsek Tegalsari, Surabaya akhirnya memberi respons lewat unggahan YouTube Humas Polrestabes Surabaya pada Rabu (21/8/2019) lalu.
Baca Juga: Curhatan Idol Jepang Jadi Viral, Mengaku Dipukuli Pria Tak Dikenal Saat Liburan di Korea Selatan
"Kita merespons dengan cepat dari kejadian yang ada di media sosial. Kami juga berterima kasih kepada media sosial yang cukup memviralkan setiap kejadian yang mungkin tidak sempat kami ketahui," ucap Kompol Rendy Surya Aditama, SH, SIK, Kapolsek Tegalsari.
Kapolsek Tegalsari, Kompol Rendy Surya Aditama, SH, SIK menyebut kondisi sang ibu yang menjadi korban sedang sakit keras sehingga meminta diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun, masalah ini akhirnya berujung damai lantaran AP menangis tersedu-sedu mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada sang ibu di hadapan polisi.
Baca Juga: Viral, Siswa SMA Prabumulih Bully Adik Kelasnya, Kepala Sekolah: Video Itu untuk Lucu-lucuan Saja!
Malang tak dapat ditolak, berselang seminggu usai kejadian tersebut, sang ibu justru menghembuskan napas terakhir.
Kabar ini diketahui dari postingan akun Facebook Humas Polrestabes Surabaya pada Selasa (27/8/2019) kemarin.
Baca Juga: Video Viral, Kelakuan Lucu Bocah 4 Tahun yang Menangis Panik Saat Kepalanya Terjepit di Pagar Mall
Akun ini membagikan potret sang ibu yang disebut bernama Rusmini dan anak bungsunya tengah berpelukan bersama sebuah kabar duka.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun, telah meninggal dunia, ibu Rusmini. Ibu yang videonya viral karena ditendang kepalanya oleh putranya sendiri."
"Barusan Humas Poltabes Surabaya telpon mas Syukur (anak nomor 1), benar bahwa ibunya meninggal dunia di RS Soewandi hari ini sekitar 14.00 WIB karena sakit komplikasi."
Baca Juga: Viral Dosen UNS Tegur Mahasiswa Saat Siaran Langsung DOTA 2, Inilah Kisah Lucu di Baliknya
Namun, pihak Humas Poltabes Surabaya menegaskan meninggalnya wanita yang diketahui Djaiti tersebut disebabkan penyakit komplikasi yang dideritanya dan bukan karena tindak kekerasan dari sang anak bungsu.
Lewat postingan yang sama, dikabarkan jenazah Djaiti disemayamkan di rumah sebelum akhirnya dimakamkan di TPU Ngagel pada Selasa (27/9/2019) malam.
"Jenazah sekarang di rumah dan rencananya akan dimakamkan di TPU Ngagel selesai sholat Isya."
Baca Juga: Viral Video Anggota Pramuka Disuruh Tiarap dan Disiram Air Comberan, Warganet Geram!
Tak sedikit netizen yang merasa terpukul mendengar kabar duka ini hingga mereka membanjiri unggahan Facebook Humas Polrestabes Surabaya dengan ucapan belasungkawa.
"Saya turut berduka cita. Semoga dosanya diampuni dan mendapat tempat yang layak di sisi-Nya," Raharjo Cool.
"Gimana rasanya belum sempet ngebahagiain orang tua. Belum sempet jadi anak berbakti anak sholeh tapi udah keburu ditinggal pergi. Semoga ibunya husnul khotimah," Elita Rosalina.
"Innalillahi, untung udah sempat minta maaf si anak ke ibunya," Muhammad Eko Wahyudi. (*)