Netizen pun berbondong-bondong ikut berkomentar dan mengecam perbuatan oknum guru tersebut.
Beberapa di antaranya bahkan menyarankan sang guru untuk menguji percobaan bodohnya itu pada dirinya sendiri dan tak menyeret anak-anak untuk eksperimennya, mengingat perannya sebagai seorang pendidik.
Sementara itu, di Thailand sendiri beberapa orang masih mempercayai mitos bahwa mengonsumsi air kencing atau urine dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menyembuhkan nyeri otot.
Dokter Phoomphet pun akhirnya turun tangan dan memberikan sosialiasi di Facebook untuk menghilangkan prasangka mitos yang tidak benar ini.
Ia mengklaim bahwa penggunaan air kencing sebagai obat merupakan solusi ekstrem yang digunakan pada zaman kuno.
Hal tersebut dilakuakan karena pada saat itu obat-obatan modern belum banyak tersedia untuk mengatasi bebagai permasalahan kesehatan.
Ia juga berharap agar kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi.
Apalagi sampai dilakukan oleh seorang pendidik yang harusnya dapat berpikir jernih sebelum bertindak.
(*)