Sayangnya, sang ibu memilih menahan sakit yang dideritanya sejak tahun 1993 itu dan menolak untuk dioperasi.
"Mungkin kemarin sudah tidak kuat menahan, langsung dibawa ke rumah sakit. Seluruh biaya ditanggung Pemkot (Surabaya)," ungkapnya seperti dilansir Surya.co.id (27/8/2019).
Meski telah berusia senja, Djaiti rupanya tak ingin menyusahkan ketiga anaknya semasa hidup.
Baca Juga: Viral Video Anggota Pramuka Disuruh Tiarap dan Disiram Air Comberan, Warganet Geram!
Ia bahkan sehari-hari berjualan es teh mengingat suaminya telah berusia 70 tahun dan tak dapat lagi bekerja.
"Ibu bilang tidak ingin merepotkan anak-anaknya," tutur Novi kemudian.
Kini, Djaiti telah meninggal dunia dan Novi hanya bisa mengingat detik-detik terakhir sebelum kepergian sang ibunda tercinta.
Rupanya, Djaiti sempat menyampaikan pesan terakhir kepada anaknya selama dirawat di RSUD Soewandhie, Surabaya.
Tak banyak yang disampaikannya kepada Novi, melainkan hanya lima patah kata.
"Minta jaga adik sama bapak," pungkasnya.
(*)