Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio
Grid.ID - Awalnya, publik mengenal Deddy Corbuzier sebagai mentalis.
Saat menjadi pesulap, Deddy Corbuzier sengaja bergaya semenarik mungkin agar memiliki ciri khas yang mampu diingat masyarakat.
"Saya cerita dari pengalaman saya aja. Saya masuk ke dunia entertainment sebagai tukang sulap," kata Deddy Corbuzier saat jumpa pers acara Lenovo Thinkbook CEO Club di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2019).
"Dan untuk berhasil, saya harus membuat brand, itu satu. Makanya waktu itu saya muncul dengan branding saya makeup saya dan sebagainya yang serem, sombong, belagu itu branding. Aslinya tidak seperti itu," sambungnya.
Seiring berjalannya waktu, bapak satu anak ini memilih beralih profesi sebagai presenter.
Di saat itu pula Deddy Corbuzier mengubah cara bicara sampai bergaya di depan kamera.
"Lalu dari sana saya berhenti, saya harus jadi pembawa acara talkshow di sebuah TV. Di sana saya harus ubah branding-nya harus 180 derajat," ucap Deddy.
"Dan itu nggak mudah. Saya mengubah banyak. Intonasi saya, cara jalan saya harus lebih fun. Bahkan saya harus ubah cara napas saya," imbuhnya
Menurut Deddy Corbuzier, pengalamannya ialah hal yang cukup sulit untuk generasi milenial ikut melakukannya.
"Nah, orang kadang-kadang merasa dirinya sudah sempurna. Akhirnya merasa terlalu percaya diri dengan dirinya,"
"Banyak milenial yang punya tujuan buat impact. Dia mau buat impact tapi nggak tahu impact itu apa, mereka nggak punya branding dan nggak ngerti cara nge-branding diri sendiri," pungkasnya.
Sehingga Deddy Corbuzier berjanji akan membagikan pengalaman tersebut dalam Workshop CEO Club yang akan diselenggarakan pada 7 dan 8 September mendatang.
"Jadi teman-teman yang ingin punya mindset CEO dan jadi CEO bisa datang ke workshop-nya Lenovo Thinkbook CEO Club,"
"Dua hari, tanggal 7-8 September di Kantorku. Masih bisa beli tiketnya di tiket.com. Sudah terbatas banget, hampir sold out," timpal Putri Tanjung dalam kesempatan yang sama.
(*)